Pernah dengar kata eskalasi? Bukan Es Kelapa Basi.
Kalau cari definisinya di Google dengan kata kunci define:escalate, maka hasil pencariannya adalah sebagai berikut:
- Assign the problem to Level 2, if not resolved at Level 1.
www.asp-one.com/legal/sla/ - To intensify. To wage a wider war.
www.orlok.com/hair/holding/links/vietglossary.html - To communicate a problem to a higher level of management for solution. [R. Black]
www.sqablogs.com/jstrazzere/46/A+Glossary+of+Testing+Terms.html - increase in extent or intensity; “The Allies escalated the bombing”
wordnet.princeton.edu/perl/webwn - to increase (something) in extent or intensity; to intensify or step up; in technical support, to transfer a telephone caller to the next higher level of authority
en.wiktionary.org/wiki/escalate
Nah menurutku yang paling cocok untuk topik yang akan aku bahas di sini adalah definisi yang :
Dalam dunia pemrograman, sebut saja Delphi atau Java, kalau nemu error atau exception, ada fitur untuk Raise Exception atau throw Exception. Ketika sebuah method tidak lagi bisa menghandle sendiri exception yang terjadi, sudah saatnya dia mengeskalasikan ke method pemanggil, atau ke compiler.
procedure TformMain.CallSomething;
begin
try
SomethingBadMayHappen;
except on E: Exception do
Raise Exception.Create(‘Please help me!’);
end;
end;
private static void trySomething() throws Exception {
try {
somethingBadHappen();
} catch (Exception e) {
throw new Exception(“Help me please!”);
}
}
Dalam dunia kerja, ketika masalah muncul dalam pekerjaan kita, kita coba solve masalah itu. Namun ketika mentok sana-sini, jangan diam saja. Eskalasikan ke atasan kita, dengan harapan power yang dia miliki bisa membantu masalah kita terpecahkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak masalah yang membuat kita pening tujuh keliling. Sebagai manusia yang dikaruniai otak, kita harus berusaha untuk memecahkan semua masalah yang kita temui. Namun ada kalanya tangan kita tak cukup kuat untuk memecahkan masalah yang datang. Kalau sudah begitu, biasanya kita tergoda untuk menghalalkan segala cara, asal masalah itu terpecahkan. Padahal, kita tidak perlu memaksakan diri ketika belum ada solusi yang baik untuk kita ambil agar masalah terselesaikan. Mestinya, kita mengambil jeda sebentar, tarik nafas panjang, dan eskalasikan kepada pemilik hidup ini. Ya, eskalasikan masalah kepada Tuhan kita. Insya Allah, masalah yang tadinya berat, terasa ringan, dan dari situ muncul ide untuk pemecahan masalah. Tanpa eskalasi, masalah ditumpuk sendiri, dirasakan sendiri, dan menghimpit dada hingga terasa sesak. Zat kimia yang identik dengan stress mulai mengalir dan meracuni tubuh kita sehingga kita rentan penyakit. Banyak orang yang mudah jatuh sakit karena kekurangmampuan melakukan problem solving. Kapan harus berikhtiar dan kapan harus mengeskalasikan kepada Tuhan, sudah seharusnya kita kuasai betul. Jika sudah terbiasa, hidup ini akan terasa ringan. Seperti yang 17 kali diucapkan oleh umat muslim setiap harinya:
Nasta’iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti’aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Eskalasi bukan lari dari persoalan. Namun menyadari keterbatasan diri, dan mengakui adanya kekuatan yang lebih tinggi dari kita. Dan Tuhan adalah sebaik-baik tempat eskalasi.
Maka dari itu, saya yakin bahwa eskalasi bisa membuat kita awet muda, karena dengan eskalasi kita jarang untuk stress, sehingga tidak rentan terkena penyakit, yang ujung-ujungnya menggerogoti usia kita.