Spiderman terpaksa dibuat ulang, karena sutradara tiga film Spiderman terakhir batal menyutradarai Spiderman 4. Alasannya karena Sam Raimi diberi jadwal yang terlalu ketat dan dia tidak merasa bisa menyelesaikannya. Entah ini alasan yang sebenarnya atau bukan, yang jelas hengkangnya Sam Raimi dan rombongan aktornya membuat Sony terpaksa me-reboot Spiderman dan diulang dari awal.
Aktor pengganti Tobey Maguire yang sempat jadi pilihan adalah Taylor Lautner, Josh Hutcherson, Joseph Gordon-Levitt, Logan Lerman, Robert Pattinson, Jamie Bell, Daniel Radcliffe, Michael Angarano, Michael Cera, Alden Ehrenreich, Zac Efron, Aaron Johnson, Xavier Samuel, Jim Sturgess, Andrew Garfield, dan Anton Yelchin. Ternyata pilihan jatuh pada Andrew Garfield yang memerankan Eduardo Saverin (co founder Facebook) di film The Social Network.
Kekasih Peter Parker bukan Mary Jane, namun Gwen Stacy yang muncul di Spiderman 3 sebagai kekasih Eddie Brock. Gwen diperankan oleh Emma Stone yang pernah main di Superbad dan Zombieland. Dibandingkan Kirsten Dunst, saya sendiri lebih suka akting Kirsten. Kalau cakepan sih cakepan Emma Stone 🙂
Berbeda dengan Spider-Man ala Sam Raimi, Peter Parker mengeluarkan jaringnya tidak secara biologi dari dalam tubuhnya melainkan dengan menggunakan alat. Ini lebih sesuai komiknya sebenarnya. Andrew Garfield memerankan Peter Parker lebih ke arah geek dan agak narsis. Berbeda sekali dengan karakter Tobey Maguire yang lebih introvert, kalm, dan merasa minder.
Untuk paman dan bibi Peter, Paman Ben dan Bibi May, menurutku lebih cocok yang versi Raimi. Terutama Bibi May, tuanya pas banget. Kalau di sini masih agak muda. Martin Sheen sih lumayan cocok sebagai Paman Ben.
Untuk musuh besar Spiderman, untungnya tidak mengambil musuh yang pernah dibuat sebelumnya. Musuhnya kali ini adalah Lizard Man, alias manusia kadal. Efeknya bagus, dan kekuatannya lumayan menyeramkan.
Dari sisi sutradara, Marc Webb, sebenarnya bertaruh besar dengan film ini. Bagaimana tidak? Ia belum pernah membesut film aksi sebelumnya. Film layar sebelumnya cuma film drama romantis, 500 Days with Summer, yang menurutku sangat berhasil memang. Jadi ini film layar keduanya yang kedua, beda genre pula. Tetapi boleh dibilang film Spider-Man garapannya ini cukup sukses. Tidak mengecewakan.
Overall, rebootnya boleh dibilang berhasil dan saya kasih rating 8/10. Film Spiderman terbaik adalah versi Raimi yang kedua, yaitu versi Doc Oct. Molina bermain sangat natural dan believable sebagai super villain.
Tips:
- Filmnya kurang ramah buat anak di bawah umur. Banyak adegan nyosornya.
- Secara film sebelumnya bergenre drama romantis, maka warna Spiderman ala Marc Webb ini lebih kuat di dramanya. Jadi maklum kalau aksi laganya mungkin tidak sebanyak versi Raimi.
- Sebelum menonton, jangan berekspektasi lebih dari film Spidermannya Raimi. Kasihlah kesempatan kepada Marc Webb. Jangan bawa ekspektasi terlalu besar. Bisa kecewa nantinya.
Satu pendapat untuk “The Amazing Spider-Man (2012)”