Libur lebaran kemarin ketika saya sedang jogging dari Desa Banjaranyar ke arah Harjawinangun – Kabupaten Tegal, mata saya terpaku pada papan penanda di pinggir jalan Desa Batuagung yang berbunyi GOA LAWA dengan panah ke kanan. Tanda ini belum ada tahun lalu ketika saya mudik. Akhirnya saya putuskan untuk mengikuti tanda panah tersebut hingga ke gang masuk di samping perumahan desa, dan saya bertanya mengenai jaraknya ke dalam. Rupanya jaraknya dekat dan bisa ditempuh dengan naik ojeg, membawa motor sendiri, atau bahkan membawa mobil pribadi. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba ke sana keesokan harinya dengan anak-anak dan istri.
Di mana sih letaknya Goa Lawa ini tepatnya? Goa Lawa yang ada di postingan ini adalah goa yang berada di Kabupaten Tegal, sekitar 350 km ke arah timur dari Jakarta. Dari Kota Tegal sekitar 30 km ke selatan.

Untuk mencari di Google Maps atau Waze arahkan saja ke Batuagung Tegal. Dari situ sudah banyak petunjuk ke Goa Lawa. Jangan keliru dengan Goa Lawa di daerah Banjarnegara ya.
Kami berempat masuk ke sana dikenakan tiket sepuluh ribu rupiah. Jalanannya memang aspal yang agak rusak namun masih aman buat kendaraan. Ada petugas yang mengatur lalu lintas yang sempit, kapan kita bisa masuk ke tempat parkir dan kapan harus menunggu apabila ada mobil yang akan pulang. Mereka berkomunikasi dengan telepon genggam. Ini sangat membantu sehingga tidak menyebabkan deadlock di tengah jalan.
Tempat parkirnya cukup luas untuk motor dan mobil. Ada toilet di atas sungai tidak jauh dari tempat parkir, namun airnya tidak ada, jadi pastikan membawa tisu basah atau air mineral untuk beristinja.


Tips mendaki Goa Lawa:
- Berangkat sepagi mungkin agar tidak panas
- Toilet di sana seadanya, pastikan membawa tisue basah dan kalau bisa panggilan alam sudah ditunaikan
- Menggunakan sun block akan bermanfaat bila matahari terik
- Jangan mendaki bila musim hujan karena bisa licin
- Sebaiknya menggunakan sepatu agar memudahkan pendakian dan tidak mudah jatuh di sela-sela bebatuan
- Membawa bekal minum dan makanan (jika malas, tenang saja karena di sana juga ada yang menjual minuman mineral, rujak, mendoan, lontong, dan indomie)
- Sebaiknya minta didampingi oleh porter, misalnya Mas Gowor atau Mas Tahur, untuk menjelaskan tentang sejarah Goa Lawa maupun mendampingi selama pendakian. Anak saya Aila juga kadang dia gendong ketika posisi mendaki atau turun cukup sulit. Tarif tidak dipatok, serelanya saja.
- Selalu berhati-hati dan waspada. Jangan bercanda di atas bebatuan karena bila terpeleset bisa bahaya akibatnya
- View di gua biasa saja sebenarnya, bisa dilewati kok. Yang paling asyik adalah berfoto di batu terapung atau di puncak batunya.


Kiri kanan bebatuan


Hal menarik lainnya di sekitar tempat ini:
- Tidak jauh dari sini ada pemandian air panas Guci, yaitu sekitar 20 km ke atas.
- Sate kambing muda dan teh poci gula batu daerah Lebaksiu
- Tahu aci khas Slawi
Saksikan trailernya berikut ini:
Berfoto bersama pemandu dan penanggung jawab lokasi.
Kesimpulan:
- Tempat wisata ini murah meriah di sekitar Tegal, bisa jadi alternatif selain ke pemandian air panas Guci yang terkenal
- Tidak cocok bila Anda takut akan ketinggian
- Tingkat kesulitan untuk pendakian relatif sedang buat pemula. Buat pendaki gunung ini walking in the garden
Pernah berwisata ke sini atau ke gua lain? Bagikan pengalamanmu di komentar ya!
musiknya heboh banget 😀
BTW buat filmnya pakai aplikasi apa, mas?
SukaDisukai oleh 1 orang
Musiknya udah template dari theme yg dipilih dari appnya. Pakai iMovie dari Apple Mas.
SukaSuka
jyah…. saya nggak punya apel 😀
SukaSuka
Robot ijo yaaaa wkwkwk
SukaSuka
ini mah cakep
SukaDisukai oleh 1 orang
Makasih Win.. Sabtu ini mau ke Gunung Munara, sangat mudah buat pemula. Jauh lebih keren ketimbang Gunung Pancar. Mau ikut?
SukaSuka
siapa kak?
SukaSuka
siapa kak yg ikut?
SukaSuka
Anakku yang smp, beberapa teman kantor, dan mungkin tetangga rumah
SukaSuka
kumpul ama budget brp kak?
SukaSuka
Japri ya
SukaSuka
Wua ha ha yg paling susah klo kamar mandinya gak ada air. Ntahlah. Bikin mikir 2kali kayaknya. Lagian klo mau tempat wisatanya berkembang mestinya dibangun sarana yang memadai biar pengunjung merasa nyaman. Moga2 dlm waktu dekat ada perbaikan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Setuju. Tapi kalau biasa naik gunung, ini sudah luxury.
SukaDisukai oleh 1 orang
It looks an amazing hike. 🙂 I think I might feel a little giddy perched up there. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
It is.. Yeah.. I had the same feeling. Three days ago one university student slipped and died on the spot. We just need to be really really careful.
SukaSuka
I’m sorry for that.
SukaSuka
Yes.. sometimes the teenagers or youngsters do not have sense of danger and making unnecessary joke on the top of the rocks. We need to stay focus and avoid joking. Take some pics and don’t linger too long there, just go down asap and let others to occupy the same narrow spot.
SukaDisukai oleh 1 orang
wah seru bgt naik gunung bersama keluarga menginspirasi bgt nih
kami blm kesampean nih formasi lengkap sama keluarga
blog nya keren pak wisnu hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih Buu…..ayo bareenggg
SukaSuka