Setiap kali kau tunjukkan wajah cemberut khasmu, aku punya firasat bila kau akan memutuskanku lagi. Kenyang sudah diriku yang terus kau permainkan dengan cintamu yang putus sambung ini.
Dulu hanya gara-gara aku terlambat mengapelimu, kau nyatakan perang saat itu juga. Lama-lama kurasakan pacarku ini lebih kejam daripada Presiden Korea Utara.
Beberapa waktu yang lalu, hanya karena menolak menemanimu belanja ke Mangga Dua, engkau mendadak murka. Entah kesurupan entah kenapa.
Dan kini kau kembali tunjukkan raut wajah andalanmu yang mengerikan ini. Aku muak akan semua perlakuanmu padaku. Sebentar lagi wajahmu akan kubuat tersenyum manis dengan air keras yang kubeli siang tadi.
—
Cerita fiksi ini adalah kontribusi Flash Fiction Kamis yang berjumlah tepat 100 kata, dengan topik Firasat.
Tinggalkan komentar