Sekolah Bukan Segalanya


Pernahkah Anda mengetahui tentang banyaknya orang sukses yang tidak menyelesaikan pendidikan formal, seperti SMA atau kuliah? Coba tengok daftarnya di sini.

OK, kita lihat beberapa fakta teratas dalam daftar tersebut:

  • Salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, yang kekayaannya mencapai 52 milyar dollar, tidak lulus kuliah.
  • 4 dari 10 orang terkaya di dunia tidak selesai sekolah (#1, Bill Gates; #6, Sheldon Adelson, $26 milyar; #8, Amancio Ortega,  $24 milyar, Li Ka-shing, $23 milyar).
  • Orang terkaya di dunia yang tidak lulus SMA adalah Li Ka-shing.
  • Almarhum H.L. Hunt, yang kekayaannya mencapai milyaran dollar, malah tidak lulus SD
  • Setelah mengetahui fakta di atas, apakah lantas kita bisa menyimpulkan tidak perlu sekolah agar bisa kaya? Kuliah tidak perlu serius toh yang tidak lulus saja bisa jadi bilyuner? Tentu saja tidak!

    Ingat, mereka yang putus sekolah sempat memutuskan mencari ilmu di jenjang pendidikan formal, untuk mengetahui apakah ilmu yang mereka pelajari bisa berguna bagi mereka untuk mencari kesuksesan. Jelas pemikiran yang keliru. Fakta bahwa banyak orang yang sukses walau tidak menyelesaikan pendidikan formal adalah karena mereka punya sesuatu yang bisa dijual atau punya sesuatu yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Lihat Bill Gates yang memutuskan untuk DO, dia punya program BASIC dan perusahaan yang sedang dia kerjakan dengan penuh passion dan ternyata keuletannya membuahkan hasil. Karyanya dinikmati pengguna PC seluruh dunia. Jika Anda memutuskan untuk keluar dari pendidikan formal yang sedang digeluti, alasannya jangan karena toh orang sukses banyak yang drop out. Pastikan Anda punya senjata yang sedang diperjuangkan untuk sukses. Karena sukses memang tidak selalu datang dari jalur pendidikan formal.

    Lihat Bob Sadino, yang sukses besar hasil perjuangan dari “nol”. Well, nggak nol juga sebenarnya. Dia juga kuliah tapi tidak selesai. Tapi, pengalaman kerjanya impressif!. Coba lihat kutipan dari blog ini. Mari kita lihat penggalan ceritanya:

    Tapi bukan berarti pendidikan diabaikan. Jangan pernah deh putus sekolah hanya karena tergiur mendapat duit dari berdagang. Perlu diketahui bahwa Oom Bob Sadino berasal dari keluarga berkecukupan. Ayahnya adalah seorang kepala sekolah pada zaman pemerintahan Belanda sehingga kehidupan dan lingkungan dan pergaulan Bob kecil relatif lebih baik dari anak-anak pribumi lainnya. “Saya dari kecil itu berkecukupan terus,” kata Bob Sadino (dikutip dari Buku buku karangan Edy Zaqeus : Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila!). Tamat SMA langsung kerja di Unilever dan sempat berhenti karena tergiur kuliah di Fak Hukum UI. Karena ga betah kuliah Bob Sadino kembali kerja di Unilever beberapa tahun lamanya sampai akhirnya pindah keperusahaan pelayaran dan ekspedisi (Djakarta Llyod). Bekerja di perusahaan pelayaran membuat Bob Sadino melanglang buana ke berbagai Negara di dunia bahkan sempat tinggal dan bekerja selama 9 tahun di Hamburg dan Amsterdam tentunya dengan gaji yang besar dan kehidupan yang enak. Karena ga betah diperintah atasan yang dianggapnya lebih goblok darinya membuat Bob Sadino merasa tertekan dan akhirnya mengundurkan diri dan pulang ke Jakarta. Menikah dengan Soelami Soedjoed, mantan karyawati Bank Indonesia di Amerika Serikat. Sempat menjadi supir taksi gelap dan kuli bangunan. Titik balik kehidupan Bob saat menjual telur ayam di lingkungan tempat tinggalnya di wilayah Kemang yang memang sejak dulu menjadi tempat tinggal para ekspatriat. Melalui sahabatnya yang bermukim di Belanda, Bob minta dikirimi anak-anak ayam petelur dan broiler dan mencoba beternak ayam. Telur-telur tsb dijajakan bersama istrinya door to door kepada para ekspatriat. Ketika permintaan bertambah banyak barulah mereka membuka toko di garasi rumahnya yang menjadi cikal-bakal Kemchicks.

    Sekolah (formal) bukan segalanya menuju kesuksesan. Karena pendidikan bisa diperoleh dari pengalaman atau sekolah nonformal. Karenanya, lulus SMA tidak secara buta kita asal kuliah. Sebaiknya kuliah diambil dengan perhitungan ilmu yang diambil mendukung bakat dan minat kita dan diharapkan kita mendapatkan bekal yang cukup untuk mencari nafkah dan aktualisasi diri.

    Demikian juga bagi yang tidak sanggup kuliah, sekolah bukan segalanya. Cari jalan untuk mendapatkan ilmu yang kita butuhkan. Bisa dengan bekerja sambil menabung untuk kuliah, atau mencoba langsung berwirausaha, menjadi bagian TDA (tangan di atas), bukan tangan di bawah.

    Apapun pilihan Anda, selamat meraih sukses, dengan jalur pendidikan formal maupun nonformal! Tetaplah punya passion, perseverance, goal, dan akhlak yang baik! Kesuksesan tidak sejauh yang Anda bayangkan!

    Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

    Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

    4 tanggapan untuk “Sekolah Bukan Segalanya

    Tinggalkan Balasan

    Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

    Logo WordPress.com

    You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

    Foto Facebook

    You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

    Connecting to %s

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    %d blogger menyukai ini: