Sunardi tertawa terbahak-bahak memegang sebuah gawai di tangannya.“Apa yang lucu, Nardi?” tanya Parto di sampingnya.
“Ini.. video bayi di Youtube. Lucu!
”Tak lama kemudian Sunardi mengomel.
“Dasar politikus gila. Ustad gila. Pejabat gila. Semua menista sesama.”
“Sabar tho Di. Kok tadi ketawa sekarang marah?”
Tak berapa lama kemudian Sunardi terdiam. Jari-jemarinya asyik memainkan gawai yang dipegangnya. Terdengar suara lucu seperti suara balita.
“I love you. I love you.”
Sunardi terus memainkan candu yang seakan tak bisa lepas dari tangannya.
Berbagai nada lucu terdengar silih berganti.
“Suster, pasien Sunardi sudah minum obat?” tanya Parto pada perawat dekat Sunardi.
“Belum, Dok.”
__________________________
Tulisan fiksi ini dibuat sebagai kontribusi Flash Fiction 100 kata tiap hari Kamis dengan topik minggu ini : Candu.
😀 😀 😀 BTW, ada ga sih di sekitar kita? Jangan-jangan…
SukaDisukai oleh 1 orang
Banyak hahahaha pada gak sadar aja. Padahal setiap ngelike medsos harus sambil minum obat. Anti depressan, anti tekanan darah tinggi, dan anti schizophrenic hahahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Kekekeke bisa menuju ke tahap psikopat… 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya wakakaka nih penyakitnya FoMo fear of missiong out : http://www.riauonline.co.id/mobile/2016/03/29/anda-kecanduan-sosial-media-itu-tanda-anda-idap-penyakit-kejiwaan
SukaSuka
wkwkwk ternyata pasiennya belum minum obat
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyah hahahaha
SukaSuka
Aduh, ternyata sakit
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya wkwkwk semua yang kecanduan emang sakit..
SukaSuka