Film epik nasional yang diangkat dari karya besar karangan Buya Hamka ini cukup patuh dengan novelnya. Disutradarai oleh Sunil Soraya dan dibiayai oleh keluarga Soraya (Ram Soraya, Rocky Soraya, dan Sunil Soraya sendiri), film berdurasi 2 jam 45 menit ini akan memaku penonton di kursinya. Yang pria akan berkaca-kaca, yang wanita akan banjir air mata.
Ceritanya berkisah tentang kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati yang berlatarbelakang budaya minang. Ibu Zainuddin bukan orang Minang sementara ayahnya Minang tulen. Karena budaya Minang menganut garis matrilinieal maka Zainuddin yang tidak beribu orang Minang dianggap tidak layak untuk menikahi Hayati. Harta tiada, adat pun tak tentu rimbanya. Kasih yang tak sampai, seperti cinta Sitti Nurbaja dengan Samsulbahri. Cinta mereka kandas dengan diusirnya Zainuddin, sang pendatang, dari Desa Batipuh tempat mereka tinggal. Apakah mereka akan bersatu kelak di kemudian hari? Saksikan kisah cinta yang mengharukan ini di bioskop kesayangan Anda.
Mengapa film ini menjadi istimewa? Mari kita lihat satu persatu.
1. Sinematografinya yang meski tidak sempurna (ada beberapa adegan yang terasa under exposure), namun menggambarkan dengan sangat baik keindahan alam Minang
2. Akting yang luar biasa dari para pemainnya, terutama Herjunot Ali yang berperan sebagai Engku Zainuddin.
3. Kepatuhan akan cerita aslinya. Sebagai karya adaptasi dari novel, film ini tidak menghilangkan bagian penting dari novelnya. Apa yang saya bayangkan cukup baik divisualisasikan dalam bentuk motion picture.
4. Pemilihan dialog yang indah, sesuai dengan karya sastra aslinya. Terima kasih kepada para penulisnya, Donny Dhirgantoro, Riheam Junianti, Sunil Soraya, dan Imam Tantowi yang bekerja keras membuat dialognya enak dinikmati
5. Setting yang cukup baik, terutama kostum dan kendaraannya. Meskipun ada anachronism di beberapa tempat, seperti musik pesta, ban mobil klasik, dsb, itu semua bisa dimaklumi
Buat Anda pecinta film, jangan lewatkan film ini! Pastikan bawa perbekalan karena film ini cukup panjang, hampir 3 jam. Bawa cemilan atau cemolan, juga tissue atau sapu tangan.
BTW pakaian minang zaman dahulu terbuka gitu yah?
SukaSuka
Ada baju kurung yang tertutup dan terbuka. Baju terbuka ini digambarkan karena serangan budaya asing ke anak muda di kota-kota besar Indonesia. Pakaian terbuka ini memang dibahas di novelnya. Pasti belum baca novelnya 🙂
SukaSuka
Yup. Belum baca 😀
SukaSuka
Di situ diingatkan kalau baju yang tertutup lebih baik ketimbang yang terbuka. Jaman itu terpengaruh oleh noni-noni Belanda.
SukaSuka
*manggut2*
terima kasih infonya, mas 😀
SukaSuka
Topik yang diangkat Hamka selain modernisasi yang tidak Islami adalah mengenai adat yang tidak Islami. Ini sebenarnya topik utamanya.
SukaSuka
dua sisi yah, mas. dari dalam dan dari luar.
SukaSuka
Iya bener banged. .
SukaSuka
Hm lumayan panjang film ini rupanya …
SukaSuka
Iya Pak. Nyaingin Hobbit 🙂
SukaSuka
filmnya baguus. cuma ada beberapa bagian yang junot agak terlalu ngotot aktingnya 🙂
SukaSuka
Iya.. Overall dia memuaskan. Semoga ke depannya dia makin baik lagi.
SukaSuka
Great Film , Thanks for sharing my friend 🙂
SukaSuka
Have you watched it Jake?
SukaSuka
I wish too…, I read the details and comments in your blog it is a great movie .
SukaSuka
It is an Indonesian Movie. Is it played in Philippines? You are in Manila, I guess?
SukaSuka
Yes , Manila …You have a very awesome blog
I`m just using translator to read it 🙂
SukaSuka
Well, Google translator is not a perfect tool to translate but youu will get my point hahaha.
Btw, are you creating the Sunday photo challenge?
SukaSuka
Yap …But totally I`m out of themes to think any idea ?LOL 🙂
SukaSuka
Tons of them 🙂 something related with new year perhaps?
SukaSuka
ada link downloadnya boos ? ma gratis tentunya …..
SukaSuka
Ini di bioskop 🙂
SukaSuka
Score berapa di skala 5 kira2? Kayaknya worth to watch ya..
SukaSuka
8 skala 10 lah. Sangat direkomendasikan.
SukaSuka