Membangun dan memelihara sebuah tim yang sukses bukanlah tugas sederhana. Bahkan orang-orang yang telah membawa timnya ke tingkatan tertinggipun di bidang mereka menemui kesulitan menciptakan kembali apa yang menghasilkan sukses mereka.
Dalam buku ini sang penulis menunjukkan bagaimana:
-Hukum Moral yang Tinggi menginspirasikan seorang pria berusia 50 tahun, yang bahkan tidak dapat berenang, untuk berlatih menghadapi triatlon yang terberat di dunia
-Bermain dengan Hukum Papan Angka memungkinkan sebuah perusahaan berbasis Internet terus tumbuh dan mengeruk uang sementara bisnis Internet lainnya bertumbangan
-Mengabaikan Hukum Bandrol Harga membuat salah satu pengecer terbesar dunia tutup setelah 128 tahun menekuni bisnisnya
Saya sendiri selalu teringat pada Hukum Bandrol Harga yang mirip dengan salah satu dari habit pada 7 Habits of Highly Effective People, Stephen F. Covey, yaitu Habit 7: Sharpen the Saw, pada fabel Angsa Bertelur Emas.
Membaca buku ini juga teringat pada Hukum Apel Busuk, yang menggambarkan seseorang dalam tim yang memiliki attitude buruk, sedemikian hingga menghancurkan produktivitas tim dan membahayakan organisasi secara keseluruhan.
Hukum Gambaran Besar (Big Picture) membuat seseorang tidak iri pada jabatan orang lainnya. Ketika kita dipimpin seseorang yang lebih muda, kita harus melihat gambaran besarnya. Bahwa ada satu tujuan mulia yang sedang bersama-sama kita capai. Selama pemimpin di depan lebih muda namun lebih capable dan dia lebih memungkinkan tim untuk mencapai goal, maka hati ini harus ikhlas dan legowo. Hal itu hanya dapat dimungkinkan kalau kita melihat The Big Picture.
Hukum Papan Angka akan membuat kita tidak lupa diri. Kita akan terus dipicu untuk selalu berkompetisi. Jika ibadah saudara atau teman kita lebih baik, kita harus berlomba (secara ikhlas dan sehat) untuk menjadi lebih baik daripada diri kita sendiri di waktu lampau. Jika teman berprestasi, kita juga harus meningkatkan usaha dengan belajar dan berupaya agar kita menjadi terus lebih baik. Kita tidak lagi menjadi manusia masa lalu (yang selalu berkata dulu aku sudah mencapai prestasi ini lho… Aku dulu kan juara ini lho..)
Hukum Kerjasama mengingatkan saya pentingnya ‘berjamaah’. Berjamaah dalam ibadah, dalam belajar, dalam bekerja, dalam berumah tangga, dan dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Mengapa? Karena kita tidak mungkin melakukannya sendirian. Bahkan dari ketika kita lahir…
Recommended untuk Anda yang ingin meningkatkan kemampuan dalam kerja sama tim, baik di rumah, di kantor, atau dalam hidup Anda.