Crime in Code
Apa saja sih tindakan abuse dan harrasment terhadap program yang dibuat?
- membuat variabel atau nama kelas atau nama objek dengan nama asal dan tidak mencerminkan kegunaannya. Contoh:
int dodol = 0;
if (nilaiAkhir( ) > 10) {
dodol = 2 * nilaiAkhir( ) / (dodol – 1);
}
System.out.println(dodol);
- membuat kode program panjangnya minta ampun sampai scrolling page berkali-kali
- membuat variabel yang scopenya public di semua kelas pada OOP, atau semua dibuat global variabel
- melakukan segalanya di main section
- menggunakan angka literal ajaib di mana-mana, alih-alih menggunakan konstanta yang readable
- programming by coincidence, bikin program dengan sistem coba-coba. Eh kalau aku tulis gini bisa jalan gak ya? Trus kalo jalan, ya udah deh biarin aja gak usah dirapiin wong (sekarang) jalan kok.
Nah kalo kode program udah mulai ada tanda-tanda di atas, crime in code telah terjadi. Hukumannya adalah memperbaikinya dengan refactoring.
Apa sih akibatnya kalau kita telah melakukan CiC?
Kode program jadi susah dimaintain baik oleh pelakunya sendiri (beberapa bulan kemudian), atau orang lain yang akan meneruskan program itu. Program hasil dari CiC juga sangat rentan terhadap BUGS. Konsep reusability yang bisa menghasilkan penghematan besar pada aplikasi juga bisa gagal terjadi.
Ingat pesan Bang Napi… kejahatan terjadi bukan hanya karena niat dari pelakunya, tetapi karena adanya kesempatan! Buat para senior developer atau IT Manager mestinya memberlakukan peraturan mengenai CiC ini agar tidak menghancurkan kualitas software yang dihasilkan, dan maintenancenya tidak besar.
Waspadalah! Waspadalah!