Pagi setelah sholat subuh, kami berdua bermain Warcraft jaringan menggunakan jaringan wireless point to point. Setelah bermain 5 ronde, akhirnya kami berdua mandi dan turun sarapan, sambil kopi darat dengan Cak Nono. Beliau orangnya ramah dan easy going. Wawasannya tentang bahasa memang tidak perlu diragukan. Senang sekali bisa berkenalan dengan beliau sambil sarapan pagi. Kapan-kapan ketemuan lagi ya cak..
Setelah kopi darat dengan Cak Nono, aku dan Mirza meluncur ke Batu dan Songgoriti naik motor. Wah asyik banget lihat-lihat kota Malang. Banyak pohon besar yang mengingatkan jalan-jalan di Bandung. Kampusnya besar-besar dan hijau sekali. Di Songgoriti hujan turun sehingga kami mampir di warung penjual jagung di atas lembah di mana kami bisa melihat atap-atap rumah dari kejauhan. Nice view!
Setelah itu meluncur turun ke hotel untuk kopi darat dengan pakar Pascal dari Malang, salah satu yang meluncurkan program Jardiknas, Bisma Jayadi. Kebetulan orang nomor satu Poltekom juga datang untuk mengantarku ke Bandara, sehingga kami berempat bersama Mirza ngobrol bersama, sambil menikmati nikmatnya Rawon Nguling yang terkenal itu. Sayang waktuku cuma setengah hari untuk jalan-jalan di Malang di Minggu itu karena pesawat mesti berangkat 15.30 WIB.
Kesanku, Malang adalah kota wisata yang insya Allah ingin aku kunjungi lagi. Indah seperti Bandung, tetapi nggak semacet Bandung hehehe. Apalagi daerah Selecta dan Songgoriti menawarkan nuansa eksotis yang tak akan terlupakan.
Malang, I’m gonna miss you.