Kalau dipikir-pikir, seandainya dari bangun tidur sampai tidur kembali kita gunakan untuk sholat kepada Allah SWT, maka Allah SWT tidak akan mendapatkan keuntungan apapun dari sholat kita. Kalau kita bermaksiat dari bangun tidur sampai kita tidur kembali, Allah SWT juga tidak dirugikan apapun. Jadi mau beribadah atau bermaksiat, itu semua pilihan hidup kita.
Fa alhamaha fujuuraha wattaqwaha (Allah SWT mengilhamkan kepada jiwa keburukan dan kebaikan dalam diri kita sewaktu lahir, bukan seperti kertas putih),
qad aflaha man tazakka, wa qad khaba man dassaha.. (beruntung mereka yang menyucikannya, dan merugilah orang yang mengotorinya).
Nah karena yang namanya hidup penuh dengan ujian dan masalah, ketika kita lagi suntuk ada dua peluang, mengeluh (ngedumel, bikin postingan di fesbuk yang negatif) atau mencoba memandangnya dari sudut pandang yang berbeda. Lebih baik mungkin ambil air wudhu dan sholat dua rokaat sambil mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, lalu merenung apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan persoalan. Karena sudah jelas,
fa inna ma’al ‘usri yusraa, inna ma’al ‘usri yusraa.. (habis kesukaran ada kemudahan). Bikin plan, strategi, dan goal yang jelas. Lalu istiqomah membayar impian kita dengan kerja keras dan kerja cerdas.
Sorry, pagi-pagi curhat colongan. Lagi bingung gimana mau berterima kasih pada Allah SWT atas karuniaNya yang setiap kali baru mau disyukuri, datang lagi, lagi, dan lagi. Ya udah pelan-pelan aja, satu-satu disyukuri, mulai mengurangi keluhan yang tidak perlu, dan mencoba meringankan beban orang lain, sebagaimana kita ingin beban kita diringankan Allah SWT.
Oceh, back to work!