Tap Izy – Not That Easy


Sekarang adalah zamannya uang digital. BCA mengeluarkan Flazz, Mandiri mengeluarkan E-Toll, PT KAI mengeluarkan Commet, Blitz Megaplex mengeluarkan Blitzcard, dan kini Telkomsel sebagai perusahaan Telco juga mengeluarkan produknya, Tap Izy. Sempat diprotes oleh kalangan perbankan karena dianggap mengambil jatah mereka, Telkomsel terus menggebrak. Untuk menggenjot masyarakat menggunakan kartu sim ajaib ini, Telkomsel bekerja sama dengan XXI dengan memberikan layanan buy one get one di semua XXI di Jakarta untuk setiap hari Senin hingga Kamis. Secara tarif pada hari itu merupakan terendah di antara satu minggu, maka dengan adanya buy one get one harga tiket menjadi lebih gila lagi. Sebagai seorang movie mania dan pengguna kartu Halo, maka tentu saja saya ngiler dengan tawaran ini. Langsung saja saya menuju Grapari di Gandaria City untuk mencobanya.

Saya tukar kartu Halo yang lama yang memiliki fitur BCA Mobile dengan kartu ini. Akibatnya saya tidak lagi bisa menggunakan mobile banking BCA dengan kartu telkomsel ini. Tidak mengapa, karena BCA sudah mengeluarkan aplikasi Blackberry yang bisa Mobile Banking. Biaya penggantian kartu sebesar 25 ribu rupiah dan saya mengisi 125 ribu rupiah. Sengaja tidak saya maksimalkan sampai batas atas sebesar 1 juta, karena masih ingin mencoba seberapa nyaman menggunakannya. Lagipula menyimpan terlalu banyak dana di kartu seperti ini beresiko tinggi kalau hilang, dan uangnya tidak selikuid uang kertas, karena tidak bisa dipakai di semua tempat.

Setelah diaktifkan saya keluar dari Grapari menuju Solaria di mal yang sama malam itu juga. Saya tanyakan ke pelayannya apakah menerima pembayaran dengan Tap Izy. Dia mengiyakan. Saya pesan makanan, lalu pas akan bayar ternyata dibilang mesinnya sudah tidak ada. Akhirnya saya gunakan Flazz BCA yang untungnya diskon 15%. Kecewa #1.

Besoknya saya mau coba nonton di Plaza Senayan XXI. Ternyata pas dicoba alatnya tidak bisa untuk transaksi. Sudah menelpon ke Telkomsel dan membaca panduannya, ternyata tetap tidak bisa. Akhirnya saya gunakan Debit Niaga yang gratis 2 popcorn. Kecewa #2.

Sorenya saya mau beli minuman di Seven Eleven di samping STC Senayan, dibilang mesinnya rusak sudah 1 bulan. Kembali saya gunakan Flazz BCA. Kecewa #3.

Paginya, saya mau beli tiket dengan Tap Izy di stasiun Rawabuntu (sempat di daftar merchant Tap Izy di situs Telkomsel ada di sana), ternyata penjual tiketnya saja tidak tahu apa itu Tap Izy. Kecewa #4.

Saya langsung telpon ke Telkomsel melaporkan semua kekecewaan ini. Rupanya ditindaklanjuti. Saya sudah bisa menonton dengan Tap Izy di Plaza Senayan, sudah bisa beli minuman di Seven Eleven.

Namun tidak berlangsung lama. Beli minum di Seven Eleven kembali rusak mesinnya. Kali ini saya foto orang dan mesinnya. Kecewa #5.

Ketika mau menonton kedua kalinya dengan Tap Izy di Plaza Senayan, saldo saya terpotong namun struk tidak keluar. Untungnya Tap Izy punya mekanisme untuk menampilkan historical transaction. Tidak seperti Flazz BCA yang kalau salah tap dan kepotong saldonya tidak ada evidence di kartu Flazznya (mesti dilihat di mesin EDC BCAnya). Saya tampilkan ke penjual tiket bahwa dana telah terpotong untuk menonton, namun struk tidak keluar. Saya tetap meminta hak saya untuk mendapatkan tiketnya. Akhirnya setelah mereka menelpon Telkomsel, Telkomsel menelpon saya bahwa tiket akan diberikan. Akhirnya saya bisa menonton setelah hampir 1 jam menunggu kejelasan. Kecewa #6.

Dari serangkaian kekecewaan ini jelas sudah bahwa teknologi canggih jika tidak dibarengi dengan komitmen penuh untuk menjaga kepuasan konsumen, hasilnya hanyalah kekecewaan demi kekecewaan. Jelas sudah pihak teknisi Telkomsel tidak rutin memeriksa kondisi mesinnya di semua merchant. Pihak Kereta Api yang mungkin telah menandatangani MOU atau PKS malah tidak mau menggunakan Tap Izy yang mungkin dikhawatirkan mengkanibal Commet mereka. Pihak Telkomsel jelas tidak memikirkan bahwa dana yang tersimpan di kartu menjadi tidak likuid bagi pelanggan pemegang Tap Izy sehingga dirugikan. Uang sudah masuk ke Telkomsel tapi tidak bisa dicairkan di merchant. Iklan sudah dipasang sebelum film main di bioskop dan dipasang di billboard berukuran raksasa di depan Plaza Senayan. Tapi layanan ternyata tidak sebesar iklannya.

Jargonnya mesti diganti :

Tap Izy – Not That Easy!

 

Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

21 tanggapan untuk “Tap Izy – Not That Easy

  1. Izy come…izy go 😀 Sebaiknya masing2 fokus di core business nya dan tetap meningkatkan kepuasan pelanggan. Kasihan juga kamu wis, jadi percobaan….hehehe piss 🙂

    Suka

  2. baru-baru ini juga ganti kartu dengan kart tap izy, karena penasaran sama teknologinya,pertama-tama pake di XXI mega bekasi sih lancar,cuma yg jadi masalah kartu simnya jadi kaya ga kebaca di handphone,agak geregetan juga jadinya sama kartu tap izy ini tiap beberapa menit dia pasti ga kebaca di handphone,sekalinya idup gantian layanan flashnya yg kancrut,kayanya teknologi tap izy telkomsel bener2 masih produk setengah jadi,jadi masih ditemuin error disana-sini..

    Suka

    1. Iya betul, belum mateng, kita jadi kelinci percobaan. Kalau pas ditap gak aktif, pastikan menunya di Turn On. Karena beberapa kali aku pakai gak bisa cek saldo sekalipun karena fiturnya di Turn Off. Merchant gak ada yang ngerti.

      Suka

      1. Buka aplikasi Tap Izynya,

        Setelah login akan muncul menu:
        Activation
        Balance
        Last Transaction
        Set PIN
        Turn On

        Nah pastikan sebelum transaksi di ONkan. Lalu setelah itu OFFkan lagi untuk keamanan. (Kalau HPnya dipinjem bisa buat transaksi, kan? Dengan Turn On, lebih aman karena untuk ON butuh PIN)

        Suka

      2. sayangnya dari kemarin entah mengapa ini menu tap izynya ga mau kebuka,bener2 random ini semenjak ganti kartu tap izy “-____-

        Suka

    1. Ya mereka kurang testing, sosialisasi, dan komitmen pada merchant dan masyarakat. Sayang padahal potensinya sangat besar.

      Suka

  3. Info Tambahan :
    Tap Izy gampang rusak.. saya baru menggunakan tap izy sekitar 1,5 bulan baru dipakai 2 kali nonton. Simcardnya langsung rusak tidak bisa dideteksi oleh handphone lalu saldonya pun hilang. Komplain ke Grapari disuruh ganti kartu tapi bayar 25000 dan materai 6000 untuk sesuatu yang bukan kesalahan pelanggan. Saya mau tutup uangnya tidak bisa diambil aneh kan uang saya sendiri tidak boleh saya ambil. saya jadi curiga ini jadi modus operandi Telkomsel jualan simcard kualitas rendahan sebab garansi hanya 7 hari dan kalau rusak lagi harus bayar lagi

    Suka

  4. Ternyata saya tidak sendiri, setelah bertahun-tahun kecewa selalu gagal tidak dapat menggunakan kartu tapIzy (sampai2 saya sempat lupa kl kartu saya punya fasilitas ini karena selalu tidak bisa menggunakannya –> di tempat yg katanya bisa oleh telkomsel) akhirnya hari inilah puncak kekecewaan saya, diawali dengan terus mencoba mencari dimana saya bisa menggunakan tapIzy dgn mengikuti petunjuk merchantnya tapi hampir semua sdh tidak bisa menggunakan fasilitas ini lagi akhirnya saya memutuskan datang ke grapari untuk menanyakan hal ini… Dan jawabannya adalah “maaf pak, layanan tapIzy sudah tidak ada lagi’ lho sejak kapan? Kok gak ada pberitahuannya? “Iya pak seharusnya ada pemberitahuannya tp kami tidak tahu…” lalu nominal uang saya hilang begitu saja tanpa pernah bisa saya gunakan? “Iya pak Mohon maaf….”
    *binatang umpat saya dalam hati, bukan karena jumlahnya yg cm 200rban tp karena sikap Telkomsel yg seenaknya… Seperti seenaknya memotong pulsa orang seperti yg banyak terjadi… Fiuuuuhh… Semoga berkah buat mereka semua.
    Well sorry jadi numpang curhat ya bro… Tq for sharing.

    Suka

    1. Hallo Prima, saya justru senang Anda curhat di sini. Semoga para petinggi Telkomsel afa yang membaca keluh kesah kita sehingga mereka tidak asal dalam membuat produk sehingga malah menyengsarakan konsumen. Untungnya waktu itu saya memanfaatkan Tap Izy di XXI selama mungkin. Terakhir waktu mau habis saya habiskan di Indomaret dekat rumah. Sayang idenya menarik tapi tidak thorough dalam implementasi sehingga kedodoran di sana-sini. Salam kenal.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: