Suara dering telepon mengagetkan Rina di kamarnya.
“Hai Tamara! Apa kabar?”
“Baik, Rin! Eh elo jadi kan datang di Metro TV pagi ini?”
“Jadi doong.. Eh gue baru mau pake kebaya nih buat syuting.”
“Oke kalau gituu.. ketemu di sana yaa, Cyiin?”
“Okeeee.. byeeeee!” tutup Rina.
Rina memilih bra, celana dalam, dan kebaya bermotif batik yang dia beli secara online. Kebaya ini adalah kebaya pertama yang ia pakai seumur hidupnya.
Sesampainya di studio TV, seorang lelaki memberikan sebuah map berisi naskah yang harus ia pelajari.
“Rinaldi Indrawan?” tanyanya ragu.
“Iya, Mas. Panggil saja saya Rina,” kata Rina sambil tersipu malu.
Tulisan fiksi ini ditulis sebagai bentuk kontribusi #FFKamis dengan topik Kebaya. Jumlah kata harus tepat 100, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Gambar diambil dari sini.
Kebaya kartini
SukaSuka
Kartono Mas hehehe
SukaSuka
Wkwkk kita Kali kartono
SukaSuka
Hahaha iyah
SukaSuka
jyaaah…..
SukaSuka
Kartini jaman sekarang Mas. Nggilani.
SukaSuka
Hahahaha saya suka ceritanya…
SukaDisukai oleh 1 orang
Suwun Bu.. Bagian mana? Yang batik atau hahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Lupa 100kata jd ga expect selesai, dan hahahaha… ternyata…
SukaDisukai oleh 1 orang
Jeng jengggg
SukaSuka
kebaya cakep
SukaDisukai oleh 1 orang
Suka pake kebaya Win? Mestinya kemarin pas makan gado2 Bonbin pake kebaya hehehe
SukaSuka
hahah di inida pake kebaya
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah keren.. Sosialisasi budaya bangsa di negeri orang! Mantap Win..
SukaSuka
😀
SukaDisukai oleh 1 orang
itu laki jadi banci “gara-gara kebaya” hahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Dia baru migrasi Mas.. Dan kebaya itu jadi milestonenya untuk deklarasi wkwkwk
SukaDisukai oleh 1 orang
kwkwkwwkwkwkw.. si masnya jangan ikut2 ya
SukaDisukai oleh 1 orang
Nggak Mas Hasan hahaha..
SukaDisukai oleh 1 orang