Nonton Up bareng Rayyan dan Willia, sepulang dari kantor, malam Sabtu. Bertiga cuma bayar 15 rebu, karena punya 2 voucher tiket gratis dari Gramedia karena langganan Kompas. Ini hadiah kedua, sebelumnya juga dapat voucher yang sama.
Up adalah film animasi Disney Pixar terbaru dalam 3D, yang mencatat sebagai film animasi dan film 3D pertama yang diputar sebagai film pembuka di Festival Film Cannes. Film ini diberi rating PG, artinya anak-anak harus ditemani orang tua ketika menonton film ini karena ada adegan yang perlu penjelasan.
<MINIMUM SPOILER, DON’T WORRY>
Film ini mengisahkan tentang seorang manula bernama Carl Fredricksen yang pada suatu pagi menerbangkan rumahnya dengan ribuan balon gas yang diikatkan ke rumahnya untuk berpetualang memenuhi impiannya menuju air terjun Surga (Paradise Fall) di Amerika Selatan. Tanpa ia sadari seorang pramuka ikut terbawa dalam petualangan itu. Apakah mereka berdua bisa sampai ke air terjun itu? Petualangan apa saja yang mereka dapatkan selama terbang di angkasa? Mengapa Carl memiliki impian ini?
</MINIMUM SPOILER, DON’T WORRY>
Film ini bertengger di ranking 25 di daftar film terbaik sepanjang masa di IMDB, sangat touchy, terutama ketika digambarkan kehidupan Carl dari masih kecil hingga akhirnya ia bertekad untuk mewujudkan impian ini. Kilas balik digambarkan tanpa suara namun sangat deskriptif, romantis, dan mengharukan.
Really recommended for family movie. Tapi aku lebih suka Wall-E secara overall, karena lebih sedikit mengandung plot holes, at least for me.
Oh ya, ada film animasi pendek berjudul Partly Cloudy yang lucu sekali diputar sebelum Up diputar, seperti tradisi Pixar sebelumnya. Cuma temanya merupakan mitos, yang menggambarkan bayi diantarkan pakai bangau. Untuk anak-anak kritis perlu diberikan penjelasan seperlunya bahwa adik bayi tidak datang dibawa bangau 🙂
div.itemactions a, div.ritemactions div.addthis_toolbox a { text-decoration: none !important; border: 0 !important; -moz-box-shadow: none !important; -webkit-box-shadow: none !important; box-shadow: none !important;; padding: 0px !important; background: none !important; }
Category: |
Movies |
Genre: |
Action & Adventure |
Film ke-6 dari seri Harry Potter ini aku tonton di BSD XXI, upgrade dari BSD 21. Tiketnya 15/25, jelas lebih murah daripada di PIM XXI, yang sudah 3 bulan lebih tidak aku kunjungi (tiket di situ 25/50). Bioskopnya mayan. Cuma ada potongan film yang suaranya sember. Gak tahu kenapa bisa gitu. Di potongan berikutnya udah bagus lagi. Sempet annoying.
Eniwei, filmnya tambah kelam. Ada tokoh utama yang mati di sini. Profesor Snape juga kelihatan jati dirinya sekarang. Tiga remaja protagonis, Harry, Ron, dan Hermione udah mulai kelihatan remaja yang lagi jatuh cinta. Secara aku gak baca bukunya, penasaran apa J.K Rowling memperhitungkan kalau karakternya tambah dewasa. Apalagi kalau buku terakhir mau dijadikan dua film. Itu bisa empat tahun lagi. Dah pada gede-gede tuh penyihir.
Film ini menurutku lumayan menarik untuk ditonton meski gak luar biasa, dan gak kerasa nggantung kayak di seri sebelumnya. Ini seperti point of no return, di mana seri ini merupakan awal dari akhir You Know Who.
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait