Tiba di Bandara Internasional Yogyakarta sekitar pukul 1 siang. Setelah sholat saya makan di Gudeg Yu Jum yang ada di bandara. Setelah makan saya masih sempat rapat daring yang lain dengan tim dari India sambil menunggu kedatangan kereta yang akan mengantar saya ke Stasiun Tugu (Yogyakarta).
Sampai di Stasiun Tugu, saya merasa panas dan ingin mandi sebelum bertemu dengan Kakak Fasilitator dan Kakak Relawan lainnya. Untung ada fasilitas kamar mandi umum yang bersih dekat stasiun, Show Locker. Jadi buat kalian yang mau mandi atau menitip koper di dekat stasiun, tidak perlu repot untuk menginap di hotel jika memang hanya untuk transit sebentar. Di dekat Stasiun Gambir juga ada. Dengan biaya 50 rb, kita mendapat kamar mandi luas dengan shower, toilet, meja rias, pasta gigi dan sikat gigi, serta handuk bersih.






Saya menuju meeting point di Indomart Fresh di daerah Bantul dengan Gocar. Gerimis turun pelan menyambut kedatangan saya di sana. Sambil menunggu driver, saya mampir ngopi di Slasar Malioboro, Angkringan Kopi Joss. Saya mencoba mengisi perut dengan cemilan angkringan untuk menemani minum kopi.

Setelah gelas kosong dan makanan berpindah ke perut saya, tidak lama kemudian sang driver datang. Orangnya sangat ramah dan kami berbincang banyak selama perjalanan yang menempuh waktu sekitar 40 menitan.
Dalam perjalanan kami tetap berkoordinasi dengan rekan relawan dan Kakak Fasil. Kak Dedy yang bekerja di Susu SGM bermaksud mengantarkan kami dengan mobilnya ke sekolah. Setelah berkumpul kami makan malam di sebuah warung Sate Klathak sebelum menuju SD Muhammadiyah Kalinampu 2, Bantul.











Kami beruntung ada ilustrator dalam rombongan belajar kami, yaitu Kak Dhani, yang asli Jogja. Jadi semua desain flyer untuk Instagram, desain banner selamat datang untuk dipasang di sekolah, dan banner pohon cita-cita semua dia bantu rancangkan. Itu adalah malam kami mendapatkan teman dan saudara baru. Inilah yang mengasyikkan dari mengikuti Kelas Inspirasi. Kita mendapatkan saudara dan teman baik baru yang punya tujuan sama, memberikan pengalaman dan ilmu yang kami punya kepada adik-adik rombel.

Inilah tim inti kami yang sudah final, setelah beberapa relawan batal ikut karena ada keperluan mendesak dan mendadak. Batalnya relawan sudah biasa kami alami, sehingga panitia lokal harus mengantisipasi hal ini dengan mencadangkan beberapa relawan dengan asumsi beberapa orang akan batal mengikuti karena suatu hal.
Sampai di sekolah sekitar pukul 9 malam. Setelah sholat, kami disambut Ibu Kepala Sekolah, Bu Partini, yang rumahnya tidak begitu jauh dari sekolah. Kami menyiapkan pita untuk head piece yang akan dipakai adik-adik rombel besok di ruang komputer yang ada di sekolah.












Bu Kepala Sekolah juga menyiapkan dua rumah, satu untuk relawan putra, dan satu lagi untuk relawan putri. Alhamdulillah kami bisa mandi, berganti baju, dan tidur dengan nyaman sebelum besoknya mengajar di kelas. Oh ya, karena saya membawa board game dari Jakarta, kami sempat bermain sebelum tidur 🙂



Berikutnya, hari inspirasi pun tiba..


