*this review may contain some mild spoilers – you’ve been warned*
Film plesetan perang dunia II besutan Quentin Tarantino ini menunjukkan selera humornya yang khas. Saya yakin sekali otak Quentin menyukai humor, seks dan kekerasan. Sudah terlihat di Pulp Fiction, Kill Bill, Hostel, dan juga From Dusk Till Dawn. Script film ini ditulis selama 10 tahun oleh Quentin, bisa jadi dia belum puas, atau dia tertarik membuat film lainnya.
Film ini adalah film fiksi, bukan berdasarkan kenyataan sejarah, namun menggunakan elemen-elemen yang terjadi dalam sejarah, PD II dan Nazi. Banyak adegan yang terasa sangat laaaaaaaaaaaaaamaaaa sekali. Lihat saja pada adegan awal ketika Hans Landa, detektif pemburu Yahudi, menginterogasi dengan santai seorang petani Perancis yang menyembunyikan keluarga Yahudi di kolong rumahnya. Pembicaraan yang sangat panjang namun cukup natural sempat membuat sebagian penonton sudah mau tertidur pulas. Hahaha..
Beberapa adegan mengocok tawa, seperti pipa rokok Hans Landa yang segede gaban, permainan tebak-tebakan film yang penuh ketegangan, penyamaran anggota Basterds menjadi orang Italia yang memilukan.
Enjoyable sebagai a unique dark comedy entertainment, tapi memberikan kesan hollow setelah credit title muncul. Quentin memang salah satu sutradara kreatif yang punya pemikiran melawan arus dan dianggap sebagai salah satu sutradara yang sangat mewarnai dunia perfilman.
Di film ini yang paling mencuri perhatian penonton bukanlah Brad Pitt, melainkan Christopher Waltz yang memerankan detektif ulung Hans Landa. Tidak heran dia diganjar Aktor Terbaik dalam festival film Cannes untuk film ini.
Buat aku cukup 6.5 skala 10. Wajib tonton buat mereka penggila film yang menyukai film alternatif. Buat yang suka nonton film action full seperti SAW franchise dan Saving Private Ryan, mungkin film ini kurang cocok untuk Anda.
Untold Contemplation 