Setelah menggebrak dunia perfilman Indonesia dengan film Merantau, Gareth Evans kembali menyutradarai film laga yang brutal dan menghibur para penggemar film bergenre ini. Ceritanya berkisah mengenai sekelompok pasukan elit berjumlah 20 orang yang mencoba menangkap mafia sadis bernama Tama (Ray Sahetapy) di sebuah rumah susun kumuh berlantai 30. Tama dilindungi oleh banyak kriminal di sekitarnya yang rela mati melindunginya dari sergapan aparat. Tanpa diduga, aktor gaek Ray Sahetapy berhasil meyakinkan penonton dengan aktingnya sebagai boss mafia kejam. Pandangan mata dan cara berbicaranya yang sinis benar-benar menghibur penonton.
Kurangnya pengalaman pasukan yang dikirim dan tanpa adanya back up, membuat mereka kocar-kacir digempur para penjahat. Iko Uwais memerankan Rama, salah seorang anggota pasukan elit yang digambarkan taat beribadah, memiliki ketrampilan bela diri, dan hampir menjadi seorang ayah. Keikutsertaan Rama rupanya tidak hanya mengikuti perintah atasan, namun ada agenda lainnya. Berhasilkah pasukan elite ini menyeret sang mafia ke penjara? Ataukah mereka habis seperti pasukan-pasukan lain yang sebelumnya mencoba menyerang para kriminal itu?
Film yang berdurasi 101 menit ini sarat dengan darah dan adegan kekerasan dengan efek spesial yang halus dan realistis. Adegan perkelahiannya spektakuler dan mengundang decak kagum, apalagi semuanya diperankan oleh aktor Indonesia. Jangan bawa anak di bawah umur untuk menonton film ini karena terlalu keras. Salah satu tokoh antagonis yang memiliki ketrampilan laga yang hebat adalah Yayan Ruhian yang memerankan Mad Dog, tangan kanan Tama.
Dibiayai 1.1 juta dolar (hampir 10 miliar rupiah), film ini telah memenangkan berbagai penghargaan di antaranya adalah Audience Award, Dublin Film Critics Award, dan People’s Choice Award dalam dua festival berbeda, Dublin International Film Festival dan Toronto International Film Festival. Holywood juga turut membuat ulang film ini.
Jika Anda pecinta film laga dan tidak bermasalah dengan adegan brutal, film ini wajib ditonton. 8/10.
lumayan keren filmnya
SukaSuka
Iya Mas. Thx udah comment.
SukaSuka
tuker link om…
SukaSuka
Maaf, link yang mau ditukar yang mana? Kalau sharing content berhak cipta ya gak berani lah aku pasang linknya 🙂
SukaSuka
Filmnya terlalu sadis..
SukaSuka
Well, menurutku masih lebih sadis SAW dan sekuelnya.
SukaSuka
He he iya sih, lebih tepatnya, sama-sama sadis
SukaSuka
Kalau RAID sadisnya karena kepepet, wong mau dibunuh. Kalau SAW itu kan sakit jiwa. Maniac pshycopat@sanatorium.com hehehe..
SukaSuka
Ya..
SukaSuka