Review Acer Iconia W510


Setelah beberapa lama mengunakan tablet Acer Iconia W510 dengan storage 32Gb dan hanya Wifi, izinkan saya berbagi pengalaman dalam menggunakannya. Karena kebetulan saya juga menggunakan iPad generasi ketiga dan juga Ultrabook Lenovo Twist, maka saya akan coba bandingkan satu sama lain.

a1

iPad 3, Iconia, dan Lenovo Twist

Acer Iconia bisa dipersandingkan dengan iPad, namun tidak dengan Lenovo Twist karena memang kategorinya berbeda. Acer Iconia dan iPad sama-sama tablet dan cocok untuk mobile, sedangkan Lenovo Twist cocok untuk pengganti laptop atau PC. Jadi untuk Anda yang sedang mobile dan tidak ingin membawa laptop atau ultrabook, iPad atau Iconia lebih cocok. Namun kalau untuk pekerjaan serius di meja, tentu saja ultrabook lebih cocok. Sebenarnya keduanya tidak saling menggantikan, namun saling melengkapi. Yang menarik dari Lenovo Twist adalah meskipun dia sekelas laptop, namun layarnya bisa dilipat dan menutup keyboardnya, dan layar sentuhnya bisa membuatnya bagaikan tablet. Jadi kalau anggarannya cuma satu device untuk dua keperluan, baik mobile maupun desktop, ultrabook berlayar sentuh ini bisa jadi pilihan.

Ok, sekarang kita ngomong Iconia dan iPad 3 ya. Untuk dimensi Iconia lebih panjang, namun iPad lebih lebar. Iconia lebih tipis. Perbandingannya adalah sebagai berikut:

  • Iconia 10.18 x 6.60 x 0.35 inches (258.57 x 167.64 x 8.89 mm)
  • iPad 3 9.50 x 7.31 x 0.37 inches (241.2 x 185.7 x 9.4 mm)

Untuk masalah berat, Iconia tanpa keyboard dockingnya lebih ringan daripada iPad. Perbandingannya:

  • Iconia 20.46 oz (580 g)
  • iPad 3 23.00 oz (652 g)

Untuk ukuran diagonalnya Iconia lebih unggul daripada iPad.

  • Iconia 10.1 inches
  • iPad 3 9.7 inches

Nah sekarang resolusi. iPad lebih unggul dan lebih tajam.

  • Iconia 1366 x 768 pixels (155 pixels per inches)
  • iPad 3 2048 x 1536 pixels (264 pixels per inches)

Untuk masalah RAM, Iconia 2 Gb, sedangkan iPad 3 hanya 1 Gb. Masalah prosesor Iconia Dual core, 1500 MHz, Intel Atom Z2760, sedangkan iPad 3 Dual core, 1000 MHz, ARM Cortex-A9.

Untuk masalah storage, iPad punya 3 pilihan, 16 Gb, 32 Gb, dan 64 Gb, tidak bisa diekspan. Sedangkan Iconia 32 Gb dan 64 Gb dan memiliki slot USB dan Micro SD untuk menambah storage. Jadi kalau butuh mengakses harddisk external, Iconia sudah jelas lebih tepat dibandingkan iPad.

Untuk kamera, Iconia bagian belakangnya 8 Mp, sedangkan iPad hanya 5 Mp. Untuk bagian depannya Iconia 2 Mp dan iPad hanya 0.3 Mp. Namun setelah saya coba berkali-kali, hasil foto dan video dengan iPad lebih memuaskan daripada Iconia. Saya coba pada low light, iPad lebih memuaskan daripada Iconia.

komparasi

Sebelah kiri dengan Iconia dan sebelah kanan dengan iPad 3. Buat yang suka fotografi dan membuat film, iPad 3 dengan aplikasi iMovie tidak ada duanya. Contoh hasil pembuatan film singkat (trailer) adalah sebagai berikut:

Tidak ada GPS di Iconia, sehingga tidak bisa digunakan untuk tracking. Berbeda dengan iPad yang bisa memanfaatkan fitur GPS untuk tracking dengan peta.

Ok sekarang kita bicara aplikasi. Karena Windows 8 di Iconia sudah sama dengan di PC/Laptop, maka semua aplikasi yang bisa jalan di Windows 7 bisa juga jalan di Iconia. Hal yang mustahil dilakukan di iPad. Inilah keunggulan utama Iconia. Ingin tablet layar sentuh yang bisa menjalankan aplikasi di Windows 7? Iconia jawabannya. Bagaimana dengan Win RT yang jalan di Microsoft Surface? Tidak begitu adanya. Windows RT sudah memiliki Office dan hanya bisa jalan dalam environment “Metro”. Sedangkan Windows 8/Pro bisa menjalankan aplikasi Metro dan aplikasi yang jalan di Windows 7. Jadi keuntungan menggunakan Microsoft Surface adalah Officenya yang gratis-tis-tis. Sementara tablet dengan Windows 8 harus beli terpisah OSnya.

Nah sekarang aplikasi yang tersedia di storenya. Per November 2012, aplikasi di Apple Store mencapai 1 juta, sementara di Microsoft Store awal 2013 ini baru menembus 50 ribu. Nah ibaratnya membandingkan di toko kelontong dengan hyper market. Hampir aplikasi yang Anda bisa pikirkan sudah ada di Apple Store sementara di Microsoft Store belum tentu. Padahal Microsoft memberikan insentif kepada developer sebesar 100 USD untuk setiap aplikasi yang diunggah ke Microsoft Store (asal unik dan belum pernah ada sebelumnya). Namun jumlah aplikasi per hari yang dibuat untuk Microsoft Store trendnya menurun. November 2012 per harinya dibuat 468 aplikasi, Januari turun menjadi 174, dan Februari menjadi 142 aplikasi saja per harinya. Buat Anda yang butuh tools, game,  dan aplikasi lain yang banyak dan bervariasi, akan lebih cocok menggunakan device dari Apple. Kalau lebih banyak menggunakan aplikasi Windows, terutama dari Windows 7, maka Iconia lebih cocok.

Aplikasi di Apple Store vs di MS Store
Aplikasi di Apple Store vs di MS Store di awal 2013

Microsoft Store belum tersedia di Indonesia, jadi untuk membeli aplikasi tidak bisa menggunakan kartu kredit secara langsung. Saya sempat mengalami kendala ketika akan membeli aplikasi di Microsoft Store karena pilihan negara Indonesia tidak ada. Akhirnya saya coba dengan Paypal, berhasil. Pastikan jika pilihan Anda adalah device dengan menggunakan Microsoft Store, gunakan layanan Paypal. Kalau dilihat dari beberapa membeli aplikasi, aplikasi yang sama di Microsoft Store lebih mahal dibandingkan dengan di Apple Store. Ball Strike yang muncul di Windows 8, dibandrol 3.4 USD, sementara di iPad cuma 0.99 USD. Belum lagi aplikasi di Windows Store dikenakan pajak. Padahal itu pajak masuk ke Amerika, bukan ke Indonesia.

Berikut adalah tampilan iPad 3, Iconia, dan Lenovo Twist dalam beberapa sudut yang berbeda.

Untuk Iconia, saya sendiri menambahkan micro SD sebesar 32 Gb sehingga total ada 64 Gb storage. Percayalah, untuk bekerja seperti layaknya di PC, space 32 Gb sangat tidak cukup. Ingat 32 Gb itu diisi OSnya sendiri, dan aplikasi-aplikasi dasar. Sebaiknya data disimpan di Micro SDnya.

Saya sendiri karena punya Lenovo Twist di kantor maka Iconia lebih banyak untuk membaca e-book secara offline. Iconia yang saya punya tidak ada 3Gnya sehingga kalau di kereta bisa mati gaya tidak bisa terhubung ke Internet. Kebetulan iPad 3 yang saya punya memiliki 3G sehingga bisa selalu terhubung ke Internet. Saat ini Aila, anak saya yang 3 tahun, mulai menyandra Iconia di rumah. Lumayan ok juga untuk Skype ketika saya sedang ke luar kota. Saya bawa iPad, di rumah menggunakan Iconia yang terhubung ke Wifi.

OK, jika Anda bertanya mana yang cocok untuk Anda, pikirkan hal berikut ini:

  • Sesuaikan anggaran Anda. Pilih gadget yang masuk anggaran.
  • Lihat kebiasaan Anda sehari-hari. Tanyakan, untuk apa Anda punya tablet. Jika hanya untuk internetan, maka sebaiknya memiliki fitur 3G/4G. Iconia tidak perlu beli docking keyboardnya (bisa menghemat sekitar sejuta). Iconia 32 Gb tanpa keyboard dibandrol sekitar 6 jutaan. iPad 3 32 bit 3G sekitar 6 juta juga.
  • Anda suka mencari aplikasi? Butuh aplikasi lengkap? Pilih iPad atau Iconia dengan Android yang pasarnya lebih banyak memberikan pilihan aplikasi
  • Anda hanya butuh menjalankan aplikasi Windows dan mobile? Pilih Iconia. Jika perlu lebih serius, pilih Lenovo Twist (sayang Lenovo Twist kurang programmer friendly, karena tombol F6-F11-nya yang bisa berguna untuk debugging, harus menekan tombol Fn untuk berfungsi)

Ok, saat ini itu yang kepikiran antara ketiga device yang saya gunakan. Jika ada pertanyaan silakan tanya di bawah ini atau Googling 🙂

Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

3 tanggapan untuk “Review Acer Iconia W510

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: