“Mar, rumahmu mati lampu, gak?” tanya Inem.
“Sekarang? Nggak tuh Nem. Nyala kok.” jawab Marni.
“Kamu mah enak. Rumah lega. Viewnya keren. Lah aku? Mana sempit, panas pula!” gerutu Inem. “Apa yang salah coba? Rumah gelap terus. AC mati. Bisa mati aku lama-lama.”
“Sabar saja Nem. Kita harus bersyukur apa yang diberikan kepada kita. Jangan mengeluh terus.”
“Ah kamu ngomong enak. Rumah adem. Terang. Coba gantian sama aku. Baru kamu bisa ngrasain penderitaanku.”
Tiba-tiba beberapa orang mendekati Inem dan Marni.
“Yaa siiiin…”
“Ssssttt… ada yang kirim doa buat kita, Nem. Jangan ngomong dulu yaa.. “ kata Marni dari liang kuburnya.
Innalillahi Wa Inailahi Rojiun.. Hanya amal soleh/kebaikan yang akan menemani didalam kubur..
SukaDisukai oleh 1 orang
Benar sekali..
SukaSuka
inem jd ingat inem pelayan seksi mas, mungkin gelap ama terangnya tergantung amal perbuatan kali ya mas
SukaDisukai oleh 1 orang
Benar sekali Win.. Mungkin ini Inem yang tidak menjaga aurat ketika menjadi pembantu xixixi.. Menggoda majikannya mulu..
SukaSuka
Mereka menunggu doa-doa dari keluarganya yg masih hidup
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyah Mas
SukaSuka
Sangat menohok, langsung mengingatkan akan bekal yang akan kita bawa kelak..
SukaSuka
Terima kasih Pras. Semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan alam kubur yang terang, sejuk, dan menyenangkan.
SukaSuka