Alien, Prometheus, dan Sejarah Umat Manusia


Bagi penggemar film Science Fiction, seharusnya tidak asing dengan film Alien yang berkali-kali dibuat saking larisnya.

Film Alien yang pertama hadir di tahun 1979 dan menempati ranking ke-41 dari 250 film terbaik sepanjang masa versi IMDB. Film yang dibesut oleh Ridley Scott ini memenangkan piala oscar untuk kategori Special FX terbaik dan berbagai penghargaan lainnya seperti Saturn Award, BAFTA Film Award, DVDX Award, Hugo, Sierra Award, dan National Film Registry. Bisa dibilang ini adalah salah satu film fiksi ilmiah terbaik di zamannya dan model aliennya menginspirasikan banyak film lain.

Sekuelnya, Aliens,  ditayangkan 7 tahun kemudian dengan sutradara besar James Cameron (The Terminator, The Abyss, Titanic, Avatar). Dari 250 film terbaik sepanjang masa versi IMDB film ini bercokol di tangga ke-59 ketika artikel ini ditulis. Film ini juga memenangkan 2 Oscar untuk Visual Efek dan Sounds Editing. Penghargaan lainnya adalah ASCAP Award, Saturn Award, BAFTA Film Award, DVDX Award, Hugo, dan Sierra Award.

Film berikutnya, Alien: Resurrection disutradarai Jean Pierre Jeunet (Amelie dan A Very Long Engagement), melempem dibandingkan kedua pendahulunya. Jean Pierre lebih sukses membintangi film drama dengan balutan cinta ketimbang action thriller.

Seperti kekurangan ide, film tentang alien dibuat dan dikawinkan dengan predator, demi menangguk pundi-pundi dari franchise Alien ini. Hasilnya sangat mengecewakan.

Kini Ridley Scott kembali memegang kursi sutradara, membintangi prekuel Alien. Film ini tidak menganut pendekatan slasher + rollcoaster yang justru diminati penggemar setia Alien, namun lebih ke arah filosofi dan perenungan. Bagi mereka yang mengharapkan aksi laga dari awal hingga akhir seperti Alien dan Aliens cenderung akan kecewa seberat-beratnya. Mungkin seiring berjalannya usia Ridley Scott yang sudah mulai menua, cerita yang ia coba sajikan lebih berat, lebih dewasa, dan lebih memikirkan tentang sejarah kehidupan itu sendiri, termasuk umat manusia.

Prometheus adalah pesawat luar angkasa yang berisi ilmuwan untuk menyelidiki kehidupan alien yang petunjuknya ditemukan di gua-gua di seluruh dunia. Ketika mereka sampai di planet yang diduga ada alien dan leluhur umat manusia, mereka menjumpai hal yang mengerikan yang tidak hanya mengancam seluruh kru, namun juga kelangsungan hidup seluruh umat manusia.

Penampilan Michael Fassbender (pemeran Magneto di X-Men First Class) sebagai android sangat meyakinkan dan memukau. Noomi Rapace yang menjadi tokoh wanita bad ass ala Sigourney Weaver cukup meyakinkan secara dia pernah memerankan wanita yang selalu mendapat kekerasan dari sekitarnya di trilogi The Girl with the Dragoon Tattoo. Charlize Theron yang memerankan sebagai pemimpin dalam perjalanan tersebut memiliki karakter dingin dan sinis, mirip penampilannya yang dingin di Snow White and the Huntsman.

Filmnya menurut saya cukup menarik, membuat penasaran, dan sedikit menguak misteri film Alien sebelumnya, dengan meninggalkan lebih banyak misteri.. Saya beri skor 8/10. Di akhir film ada indikasi akan adanya sekuel, yang diharapkan akan lebih menarik dan memuaskan para penggemar sejati Alien.

============================================================================

Berikut ini adalah tulisan mengenai misteri dalam film Prometheus yang dapat merusak misteri film bagi Anda yang belum menonton. Jika Anda belum menonton film Prometheus dan tidak ingin misterinya diketahui sebelum menonton, jangan teruskan membaca artikel ini. Nanti kalau sudah menonton filmnya, silakan buka kembali postingan ini.

============================================================================

Pada awalnya film Prometheus disebut sebagai prekuel Alien, namun Ridley Scott mengubah keputusannya dengan menjadikan film ini sebagai film yang berdiri sendiri, dan bukan prekuel langsung dari Alien. Melihat dari adegan di awal film, terlihat Ridley Scott merupakan pendukung teori Darwin. Adegan yang terlihat adalah sesosok tubuh mirip manusia dengan badan sangat atletis dan tinggi besar meminum sebuah cairan kental yang membuat tubuhnya hancur dan terurai di samping air terjun. DNA manusia itu kemudian melebur di dalam air sungai yang menjadi awal mula kehidupan di muka bumi. Sayang sekali saya sendiri bukan pendukung teori Darwin. Teori ini waktu aku SMA dulu sudah menuai kontroversi, karena guru Biologiku memulai pelajaran dengan kata-kata, “Mari kita kesampingkan dulu pelajaran agama yang pernah kita pelajari…”.

Ada dua hal yang buat saya tidak masuk akal, yaitu teori Darwin itu sendiri dan adegan awal Prometheus di mana nenek moyang manusia berasal dari alien yang menghancurkan tubuhnya dengan melarutkan DNAnya ke sungai. Untuk teori Darwin itu sendiri buat saya sudah hancur-sehancurnya, setelah membaca teori yang buat saya lebih masuk akal dengan cara membuktikan secara terbalik dan sesuai dengan hukum alam. Teori Darwin dibantah dalam 20 pertanyaan, yang dapat dibaca di sini. Untuk adegan di filmnya sendiri, pertanyaannya adalah mengapa si alien yang notabene manusia menghancurkan tubuhnya hanya untuk menghasilkan manusia juga? Mengapa tidak make love saja dengan alien wanita yang jelas tidak menyiksa dan lebih enak 🙂 Adegan setelah alien meminum dan tampak kaget juga membuat saya berpikir alien ini lagi dikerjain, dibohongi bahwa meminumnya akan membuatnya hebat, bukannya menjadi mati. Hanya Ridley Scott yang tahu jawaban pastinya. Prometheus sendiri adalah mitologi Yunani di mana ia adalah Titan pelayan dewa yang mencuri api untuk diberikan kepada manusia, yang berakibat baik dan buruk. Film ini seperti menceritakan pencarian jati diri Ridley Scott akan pertanyaan dalam hidup ini, apakah manusia diciptakan atau terjadi secara kebetulan melalui teori evolusi. Ridley dalam usianya yang senja mempertanyakan eksistensi Tuhan dan ia gambarkan dalam film ini.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: