Sebelum saya mendongeng, tonton dulu yuk trailernya berikut ini:
Bagaimana? Seru kaaan?
Nah.. ceritanya, selepas pendakian saya dan teman kantor beberapa bulan lalu ke Gunung Lembu di Purwakarta, saya meminta Gandhi untuk mencari petualangan berikutnya yang ada di seputar Jakarta via internet. Dapatlah dia Gunung Munara yang berlokasi di sekitar Rumpin – Bogor ini. Lokasinya dekat sekali dari tempat tinggal kami di daerah Tangerang Selatan. Hanya sekitar 1 jam seperempat dari BSD City, Tangerang Selatan.
Selain Gandhi, saya juga mengajak kolega petualang outdoor, Dony Alpha untuk ikutan dalam keseruan ini. Tidak disangka-sangka ternyata sekeluarga pula dia ajak. Luar biasa.
Putrinya yang paling kecil berusia 4 tahun! Si kecil digendong naik turun oleh ayahnya. Top daddy! Putri kedua masih kelas 2 SD, naik dan turun gunung tanpa mengeluh sama sekali. Sangat menginspirasikan bagi keluarga lain bahwa kegiatan outdoor bisa dinikmati seluruh anggota keluarga. Ingin mencoba?
Selain mengajak Gandhi dan Dony, saya mengajak seorang blogger yang belum pernah saya temui secara langsung, yaitu Winny, yang juga mengajak teman-temannya yaitu Riza, Yoshi, dan Bijo, yang juga belum pernah saya temui secara langsung meski sering ngobrol di dunia maya. Saya juga mengajak Andra dan Rizal tetangga di kompleks rumah, selain anak lelaki saya, Rayyan. Kegiatan ini bagus untuk bonding antara saya dan anak sehingga komunikasi tetap bagus dan membiasakan aktivitas positif sehingga tidak melulu bermain gawai.
Untuk pergi ke sana, saya menggunakan bantuan Waze dengan tujuan Situs Gunung Munara, yang membawa saya sekitar 1 jaman dari Rawa Buntu BSD. Jalan ke sana masih ada yang rusak (sekitar 15 – 25 persen dari keseluruhan perjalanan).
Ketika kalian sudah melihat plang Situs Gunung Munara, masuklah ke gang yang hanya muat satu mobil itu. Untungnya sangat jarang orang menggunakan mobil ke sana. Kebanyakan menggunakan sepeda motor ke sana.
Sesampai di ujung gang, ada lahan untuk parkir yang hanya muat sekiat 4 – 6 mobil saja. Untungnya kami datang ketika masih sepi sehingga tiga mobil bisa parkir dengan mudah. Biaya parkir 3 mobil dan 9 orang dewasa adalah 115 ribu rupiah.
Pastikan nanti tidak perlu membayar apapun lagi ketika pulang. Jangan mau dipungut lagi, karena tidak bagus untuk pariwisata juga.

Untuk menuju kaki Gunung Munara kami berjalan menyeberangi jembatan dan berjalan di samping sungai. Banyak warga setempat yang memanfaatkan air sungai ini untuk mandi.




Perjalanan menuju pos 1 lumayan membuat kami berkeringat. Seru sekali bercanda bersama rekan seperjalanan, sambil menceritakan pengalaman kami sebelumnya. Kami saling bertukar pengalaman sehingga membuat kami menjadi semakin mengenal satu sama lain. Hal ini yang membuat olahraga ini menjadi sangat menyehatkan karena selain bergerak secara fisik kami juga bersosialisasi dan menguatkan arti persahabatan.









Tips mendaki batu belah:
- Sebaiknya tidak punya phobia terhadap ketinggian. Jika punya foto-foto saja di bawahnya
- Sepatu gunung akan lebih baik daripada sandal gunung
- Sebaiknya mendaki satu persatu, jangan beramai-ramai menggunakan tali karena sepertinya tidak kuat untuk digunakan beramai-ramai
- Jangan mendaki pada saat hujan, karena bahaya petir dan licin
- Puncak batu belah hanya nyaman diduduki empat orang. Sebaiknya bergantian dengan orang lain setelah mengambil foto secukupnya
Sekitar 10 menit dari Batu Belah kita dapat mencapai puncak Gunung Munara, yaitu Batu Bintang. Ada spot yang bagus untuk berfoto namun harus sangat berhati-hati.

Setelah turun saya mengambil beberapa gambar dengan tele yang tidak saya bawa naik karena berat hehehe… Berikut ini adalah gambar-gambar yang saya ambil dengan lensa 70-200 mm f2.8.
Dan inilah film pendek yang saya buat dengan iMovie dari iPhone bisa memberikan gambaran lengkap perjalanan kami.
Kesimpulan:
Gunung Munara bisa dijadikan alternatif wisata hiking terjangkau yang menyehatkan dan menyenangkan. Jika ada pertanyaan silakan ditanyakan di kolom komentar di bawah ya!
Ada pengalaman menarik di Gunung Munara atau gunung lainnya? Bagi cerita kalian ya!
Hebat tulisannya..selalu bikin kangen naik lagi…hehehe…
SukaDisukai oleh 1 orang
Thx Bro.. See you at next adventure ya
SukaSuka
Mantab yaa… jadi pengen wisata dadakan ke gunung, seperti tahu bulet.
SukaDisukai oleh 1 orang
Dari Depok deket Kang
SukaSuka
jalan-jalan sekalian kopdar yah 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Bener Mas hehehe
SukaSuka
Oh ini yang winny kmrn cerita, btw salut ih gendongbaby nanjak2 begitu
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyaaaa.. Temenku Dony itu emang kuat banget wkwkwk
SukaSuka
pas adegan berhenti diatas kak serem ahhaha lupa ama phobia, btw makasih kak sudah mengajak jalan2 seru untuk mendaki gunung ditunggu edisi trip lainnya
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama-sama Win.. Akhirnya kita bisa kopdar jugaaaaaaa setelah sekian lama hanya saling sapa di dunia maya..
SukaSuka
iya seru 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Seru iiihhh dan sudah baca ceritanya di blog bijo dan winny. Kapan-kapan ajak juga dong mas wisnu. hehehe..
SukaDisukai oleh 1 orang
Boleh-boleh.. Mau dong kontaknya biar aku add di group wa.. Tulis aja di sini nanti aku hapus begitu aku udah save
SukaDisukai oleh 1 orang
seruuu… jadi mau ksana… tapi sepertinya harus mempersiapkan anak2 dulu agar kuat mendaki.
SukaDisukai oleh 1 orang
Latihan jalan dulu aja yang banyak 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Om deketan situ ada tempat wisata apalagi ya? soalnya agak nanggung juga kalau cuma ke munara saja sepertinya. Terima kasih
SukaDisukai oleh 1 orang
Hmmm… tapi seharian loh Mas.. kalau berangkat rame-rame dan rumah agak jauh bisa jam 10-an. Ditambah foto-foto dan ngantri pas di batu puncak, bisa jam 3-an turun. Dan makan mie rebus dengan daun pakis di warung atas.
Setahu saya ini aja sih.. wkwkwkwk
SukaSuka