Jalan-jalan ke Kampung Gajah dan Kampung Daun

Kampung Gajah

Beberapa waktu yang lalu kami sekeluarga memutuskan untuk pergi ke Bandung setelah mungkin sekitar 3-4 tahun tidak pergi ke sana. Alasannya adalah trauma. Trauma dengan macet di Bandung dan Puncak. Jadi kami sangat menghindari pergi ke Puncak atau ke Bandung. Sehari sebelumnya, pas hari Jumat, saya bertanya kepada teman-teman di kantor. Ke mana lagi ya liburan di seputar Jakarta? Taman Mini bosen. Dufan bosen. Tenda Mongolia sudah. Michael Resort sudah. Sentul dan sekitarnya sudah. Ragunan bosen. Taman Safari sudah. Gunung Bunder dan air terjunnya sudah. Anyer gitu-gitu aja. Ujung Genteng, Tanjung Lesung, dan Sawarna kejauhan. Musti cuti 1 atau 2 hari di luar Sabtu Minggu supaya tidak terlalu lelah dan liburannya cukup dinikmati. Mal bosen. Museum? Di TMII bosen. Di luar TMII biasanya tidak terawat, bau debu, dan auranya Conjuring. Trus aku lebih suka outdoor. Mau camping lagi musim hujan. Akhirnya ada yang menganjurkan ke Kampung Gajah di Lembang. Setelah google, foto-fotonya sepertinya asyik. Ya sudah Sabtu habis subuh langsung google cari hotel. Sari Ater yang ada air panasnya habis. Full booked. Akhirnya nemu di Setiabudi, Banana Inn Hotel yang berbintang 4. Not bad, affordable, gak terlalu jauh dari kota, dan gak terlalu jauh juga dari Kampung Gajah. Dekat Paris Van Java kalau mau ke mal.

Berikut adalah foto-foto di hotel.

Hari pertama kami berencana ke Tangkuban Perahu, namun karena hujan dan sudah sore dianjurkan tidak ke sana oleh teman yang tinggal di Bandung. Diusulkan pagi harinya saja, baru ke Kampung Gajah. Jadi sore itu kami berenang saja di hotel.

Paginya setelah sarapan mereka berenang lagi di hotel setelah sarapan. Akhirnya keluar hotel pas check out dan langsung ke Kampung Gajah. Sayang di sana hujan terus sehingga sebagian besar permainan outdoor tidak dioperasikan. Akhirnya kami hanya mencoba naik robot Bumblebee (sangat tidak sepadan dengan harganya, 150 ribu rupiah hanya untuk 2 putaran). Mesinnya dari motor Mio yang tidak bertenaga dengan beban berat di atasnya. Menurut saya, tidak perlu dicoba. Anak-anak sih senang. Tapi harganya semahal itu, sangat tidak layak untuk dicoba. Yang kedua kami mencoba Rumah Teror, di man pengunjung wahana naik kereta di atas rel masuk ke ruangan super gelap, dengan boneka, pocong, dan petugas berpakaian yang mencoba menakut-nakuti kami. Sebagai penggemar film Conjuring dan Insidious, wahana ini tampak menggelikan ali-alih menakutkan. Hanya saya dan Rayyan yang mencoba. Aila dan mamahnya lihat-lihat baju di toko. Tipikal para wanita. Sigh.

Setelah itu kami cabut untuk makan siang di Kampung Daun. Begitu parkir dan mencoba reservasi, menunggu antrian ke-10. Akhirnya sambil menunggu reservasi saya memesan 3 kerak telor, bala-bala, ketan bakar, pisang aroma, dan segelas bandrek. Suhu yang dingin dibalut hujan yang tak berhenti dibalas dengan kenikmatan bandrek hangat dengan kelapa dan jagung muda. Rasanya AMAZING.

Setelah kami mendapat giliran, di dekat air terjun, perut kami sudah kenyang, sehingga hanya memesan minum saja. Harga makanannya cukup mahal. Tempatnya sangat bagus. Romantis dan indah. Yang dijual di sini adalah keindahannya. Setelah puas berfoto-foto, kami pulang ke Jakarta, dengan tidak lupa memakan dengan nikmat ikan wader garing dan ayam goreng Ciganea di Rest Area tol. AMAZING. Murah dan super nikmat.

Kesimpulan:

– Pesan hotel jauh-jauh hari, lewat online lebih murah daripada telpon langsung ke hotelnya
– Bawa kasur pompa supaya tidak perlu bayar extra bed
– Ke Kampung Gajah, datanglah di musim panas. Jangan musim hujan. Tidak seperti di Trans Studio yang tertutup, aman segala cuaca.
– Ke Kampung Daun enaknya minum-minum dan makan cemilannya. Makan di luar yang enak dan murah, mampir ke Kampung Daun untuk dapat suasananya

Selamat berlibur.

Kalau ada yang punya alternatif fotografi outdoor di Jakarta atau tempat wisata seputar Jakarta lainnya, mohon dishare di komentar yaa.. TIA.

Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

4 tanggapan untuk “Jalan-jalan ke Kampung Gajah dan Kampung Daun

  1. pak wisnu first of all, blog nya sgt baik buat referensi jln2 dengan keluarga..
    sedikit saran mgkn bisa lbh byk kalkulasi biaya nya, untuk tiket, room rate dll.. hehee
    sy ijin menyimak ya pak.. salam buat tim di BP pusat

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: