Camping di Ranca Upas – Ciwidey – Bandung

Tenda kami

Libur panjang Nyepi kemarin kami habiskan dengan berkemah di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung. Tadinya mau camping bersama rekan kantor, Dony Alpha, yang sudah pernah ke sana duluan beberapa waktu lalu. Sayang anak-anaknya sedang sakit, jadi terpaksa batal ke Ciwidey. Karena sudah direncanakan akhirnya kami tetap berkemah, berlima minus istri yang mendapat tugas ke luar kota selama tiga hari. Malam sebelum keberangkatan, istri tercinta belanja makanan untuk dimasak selama camping. Tadinya mau sharing juga sama keluarga Dony, namun karena ada force majeur, bekalnya jadi terasa berlimpah 🙂

Bekal Makanan
Bekal Makanan

Saya, Rayyan, Aila, Angga (adik istri), dan Mbak Saroh bangun pukul 4 pagi untuk mempersiapkan segala sesuatunya, seperti sholat, sarapan, dan memasukkan barang-barang ke mobil. Apa saja yang kami bawa ke sana?

  • Tenda untuk 5 orang merk Turbo Tent, beli di Ace Hw. Pengen tahu speknya?
  • Kompor gas portable, beli di Ace Hw juga, dengan 4 kaleng gas dari Lotte Mart, sekalengnya sekitar 10 ribuan
  • Piring, gelas, mangkok, dan sendok buat piknik
  • Teflon buat menggoreng, panci kecil untuk masak indomie
  • Poci tanah liat dengan gula batu untuk ngeteh di suhu dingin 🙂
  • Beberapa bed cover dan pakaian antidingin berupa jaket tebal untuk menghangatkan badan
  • Aqua galon dan pompanya. Selama 3 hari 2 malam, untuk minum dan masak kami menghabiskan sekitar 3/4 galon. Ada Alfamart dekat Ranca Upas, sekitar 4 km dari BuPer. Jadi kalau membutuhkan cemilan, kopi, stmj, indomie, senter, kaos, sandal, dsb, bisa ke sini. Butuh cash? Bisa pakai BCA Tunai di situ. Nggak punya BCA? Pastikan mengambil uang di daerah Soreang, mumpung masih banyak ATM
  • Alat bantu penerangan. Kami membawa 1 lampu emergency yang ada di rumah yang biasa digunakan kalau mati listrik, 1 senter besar, 2 senter kecil, 1 lampu badai dengan baterai, dan 1 head lamp. Berguna kalau mau pipis ke WC atau mengambil barang di dalam tenda di malam hari
  • Terpal dan tambang untuk membuat bivak. Semakin lebar semakin baik.
  • Berbagai alat masak untuk menanak nasi, dsb
  • Pakaian ganti, kupluk, long john, dan pakaian renang (ada kolam air panas lho)

Apa saja yang kami tidak bawa dan kami harap membawanya?

  • Meja lipat kecil untuk makanan. Sebenarnya sudah disiapkan di garasi, tetapi karena barang-barang sudah masuk, tidak jadi dibawa karena bingung membawanya 🙂
  • Alas duduk dari plastik. Ruang vestibule di depan tenda bisa diberi alas duduk dari plastik ini untuk menampung barang-barang atau tambahan 1 orang. Kami membawa tikar lipat yang agak rentan terhadap air, jadi tidak bisa untuk duduk.
  • Keset untuk membersihkan kaki sebelum masuk tenda (akhirnya beli di Alfamart seharga 11 ribuan)
  • Ember dan gayung. Sebenarnya di depan Alfamart jual, namun maghrib sudah tutup. Jadi batal beli. Ember berguna untuk mencuci piring atau peralatan masak lainnya, membasuh kaki, dsb
  • Radio/TV dengan batere. Ketika hari sepi, mendengarkan musik atau berita sangat menghibur. Untung tetangga membawa radio sehingga kami bisa ikut terhibur
  • 1 tambahan kompor. Menggunakan 1 kompor portable untuk memasak air, nasi, dan lauk pauk untuk 5 orang, terasa sangat lama. Kalau misalnya ada 2 kompor, satu bisa untuk memasak nasi dan lainnya bisa memasak indomie atau lauk pauk lainnya.

Walhasil pukul 6 pagi berangkat dari rumah menuju tol Serpong, JORR, Cikunir, Cikampek, Cipularang, dan keluar di Kopo. Sempat berhenti satu jam untuk berbagai keperluan di Rest Area Cikampek.

Setelah keluar tol Kopo, kami merasa hari itu jalanan cukup macet ditambah ada kampanye PKS. Tapi kami menikmati saja perjalanan ini. Sampai Soreang sekitar pukul 1 siang. Kami memutuskan untuk sholat dan makan siang di Restoran Mawar di daerah Soreang. Ikan Gurame Saus Kacangnya dan Karedok Leuncanya maknyus!

Setelah makan dan sholat kami langsung menuju perkemahan Ranca Upas yang mulai mendung. Kami harus tiba sebelum hujan turun. Tidak berapa lama perjalanan yang menanjak itu akhirnya sampailah sudah. Berlima untuk 3 hari 2 malam dan mobil kami membayar 125 ribu rupiah. Karena berlima akhirnya kami menyewa satu tenda lagi dengan alasnya untuk dua malam sebesar 200 ribu rupiah. Petugas di sana membantu memasangkan tenda kami dan tenda sewaan, termasuk sebuah terpal untuk dijadikan bivak tempat berteduh ketika memasak di dekat tenda. Memiliki tenda sendiri benar-benar menghemat biaya untuk keperluan tenda.

Pagi hari setelah subuh, saya berjalan-jalan membawa kamera untuk mengambil gambar pemandangan di sekitar tenda sambil mengumpulkan beberapa informasi untuk dibagikan kepada anggota keluarga lainnya.  Nah sekarang kita lihat fasilitas-fasilitas yang ada di sana.

Fasilitas yang ada di Buper ini adalah:

  • Paint Ball (cocok kalau jumlah pesertanya banyak – dijamin seru karena perangnya bernuansa hutan)
  • Outbound (flying fox, rumah pohon, bungee trampolin, jembatan burma, dsb juga cocok kalau pesertanya banyak)
  • Kolam renang air panas (tiketnya 15 ribu per orang. Sayang tempat bilasnya sedikit, padahal yang datang banyak)
  • Penangkaran rusa (bisa membeli wortel seharga 5000 untuk diberi makan ke rusanya)
  • Sewa sepeda gunung (20 ribu per jam – asyik bisa membakar kalori memutari kompleks yang luas ini)
  • Trekking ke bukit

Dari pintu masuk yang ada tiketnya, di sebelah kiri sering digunakan untuk motocross. Saya sempat mengambil gambar aksi motor dan mobil offroad yang berlaga di situ.

Setelah puas menonton mereka berlaga, saya dan Rayyan menyewa sepeda dan membakar kalori selama hampir satu jam, naik tanjakan yang melelahkan namun sangat mengasyikkan!

Melihat-lihat pemandangan sekitar tempat camping adalah salah satu cara untuk memanfaatkan waktu di sana. Berikut ini adalah beberapa gambar yang saya ambil di tempat Berenang air panas dan beberapa tempat lainnya.

Kesan waktu mengunjungi kolam renang adalah airnya tidak kotor, lumayan lah. Airnya hangat, tidak panas, jadi tidak menyakiti kulit. Sayang tempat bilasnya kurang banyak. Dan waktu itu perosotannya sedang diperbaiki sehingga mengurangi potensi fun yang ada. Untuk perusahaan atau outbond dengan banyak peserta, Ranca Upas menjadi salah satu pilihan yang menarik.

Bagi Aila, yang paling menyenangkan di sini selain berenang di air panas adalah memberi makan rusa. Untuk melihat rusa tidak perlu membayar. Jika ingin memberi makan, bias membeli wortel seharga 5000 per plastiknya.

Di hari ketiga, setelah sarapan dan saying good bye ke rusa-rusa yang lucu, kami menyempatkan diri ke Situ Patenggang yang tidak jauh dari buper ini. Keluar tinggal belok kanan dalam waktu lima belas menit sudah sampai. Kami juga sempat mengambil foto di perkebunan the Walini yang menghijau.

Tidak jauh dari Walini, sampailah kami ke Situ Patenggang. Tempatnya sangat indah, apalagi kalau dikunjungi bersama kekasih hati. Berikut ini adalah hasil jepretan di sana.

Singkat cerita, liburan yang menyenangkan bersama keluarga tidak harus di hotel mewah berbintang lima. Berkemah di bawah jutaan bintang mensyukuri ciptaan Tuhan lebih bermakna. Berkemah melatih anak-anak hidup berdampingan dengan alam, melatih kemandirian, menguatkan fisik, dan banyak hal positif lainnya.

Berkemah di Ranca Upas Ciwidey merupakan pilihan yang menarik buat anak-anak karena ada fasilitas penangkaran rusa dan kolam renang air panas. Di sekitar buper juga ada tempat wisata Kawah Putih (yang in shaa Allah akan dikunjungi di lain waktu), kebun teh Walini, dan Situ Patenggang yang menawarkan keindahan alam.

Pembaca, apakah punya kandidat tempat berkemah yang menarik untuk Keluarga lainnya? Bagikan di komentar ya..

Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

57 tanggapan untuk “Camping di Ranca Upas – Ciwidey – Bandung

  1. Perjalanan Liburan Keluarga yg Luar Biasa Dikemas Dengan Keren Oleh Ceritanya Yang Sangat Menggoda…! Four Thumbs Up Broo…! Sudah harus ngumpulin pasukan lagi nih untuk acara camping keluarga rame-rame…pasti lebih seru..

    Yuk…siap-siap…libur sekolah sebentar lagi tiba…hahaha..!

    Suka

  2. maaf kang mau tanya masuk ranca upas perorang kan 10rb ya , terus kalau mau berkemah disana harus bayar lagi tidak ya? mau ada rencana kemah disana (peralatan kemah sdh bawa sendiri)

    Suka

  3. Libur lebaran kemarin kemping di Buper Palutungan, Gn. Ciremai. Fasilitas tidak sebagus di Ranca Upas yang memang diperuntukan sebagai destinasi wisata. Tetapi jika ingin lebih dekat dengan alam, bisa dicoba. Ada curug Putri masih di lingkungan buper atau cruising waterfall lainnya dan water tracking.

    Suka

  4. Waaaah… asyiik banget yaah… bacanya aja udah kepengen banget kesana ditambah lagi liat foto2nya yg tambah bikin ngebet pengen ajak anakku kesana… bener banget pak kita bisa mengajarkan anak untuk dekat dengan alam…. thanks for share moment ini pak…

    Suka

  5. Woww Mas Wisnu Saya dengar Di Cikole lembang bagus sekali Camping disana
    Sy tidak bisa akhir Augustus .
    Share aja Foto” nya pasti Seru Mas Camping disana Samba keluarga

    Disukai oleh 1 orang

  6. lagi cari liputan rancaupas, karena kebetulan saya dan suami dan anak yang berusia 3 taun akan menghabiskan long week end ini di rancaupas,berencana buka tenda disana, setelah bacapostingan kang wisnuuu..amat memberi gambaran ttg kondisi disana, danamat tidak sabar nunggu sabtu minggu ini! mudah-mudahan tidak hujaaaan yaaaaa….

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: