Accidentally in Vacation IV : Camping at Anyer Beach


Kegiatan berkemah keluarga Wisnu Widiarta kali ini bisa disebut juga Accidentally in Vacation. Masih ingat kan Accidentally in Vacation sebelumnya? Jadi awalnya kami mau berkemah di tepi pantai Anyer karena mencoba mencari suasana baru setelah selama ini selalu berkemah di dekat pegunungan yang sejuk. Nah pantai menjadi pilihan kami untuk mencari pengalaman yang berbeda.

Suasana di malam hari

Setelah mencoba membandingkan beberapa ulasan berkemah di Anyer dari Youtube, kami memilih untuk berkemah di Pantai Adem karena cukup luas bibir pantainya dan toiletnya sepertinya lumayan bersih dan terawat. Dibandingkan Pantai Cibereum 1 dan 2 juga Pantai Setia, sepertinya Pantai Adem juga menawarkan pasir pantai yang lebih luas.

Sesampainya di Pantai Adem, kami melihat semua bibir pantai sudah ada tenda berdiri. Pengurusnya mengatakan masih bisa camping tapi agak ke tengah, dan listrik mungkin sudah habis. Wah.. telat datang ini mah.. Akhirnya kami keluar lagi dan pergi ke penginapan di sebelah Pantai Adem ini, yaitu penginapan Marina Anyer Villa and Resort. Saya tadinya mau mencari peruntungan di Pantai Cibereum 1 dan 2 atau Pantai Setia sebagai alternatif berikutnya, namun istri saya meminta untuk menanyakannya kepada petugas, siapa tahu bisa berkemah di sana. Setelah saya menanyakannya, ternyata diperbolehkan! Saya diminta untuk menghubungi petugas di Main Office. Penginapan di Marina Anyer sendiri yang semalamnya 2 juta rupiah itu sudah penuh terisi. Rupanya orang-orang sudah haus mencari hiburan setelah berbulan-bulan terisolasi di rumah masing-masing imbas PPKM berjilid-jilid itu.

Penginapan di Marina Anyer Villa and Resort

Begitu sampai di Main Office saya menanyakan biaya, lokasi camping, dan fasilitas yang didapatkan. Kalau di Pantai Adem sebelah, biaya menginap per mobil dan akses listrik adalah 150 ribu rupiah per malam. Nah di sini kami dicharge 250 ribu rupiah dengan tambahan 4 tiket berenang di kolam renang resortnya (yang harganya memang 25 ribu per tiket), sudah termasuk akses listrik dan toilet free 24 jam. Kalau di Pantai Adem masih membayar setiap ke toiletnya, dan kalau sudah malam toiletnya hanya bisa menggunakan yang dekat pintu masuk yang sebenernya cukup jauh dari bibir pantai. Toilet yang diberikan oleh Marina Anyer ada dua tempat. Yang pertama berkesan suram dan sepertinya lama tidak dipelihara, meski masih bisa dipakai. Yang kedua adalah toilet di samping kolam renang yang lebih bersih dan terang. Ada shower air panas juga, meski WC-nya hanya satu, sisanya ruang ganti bilas. Toilet pria, untuk mandi dengan shower tidak ditutup pintu, berbeda dengan yang wanita. Jadi untuk pria ada dua pilihan. Menggunakan ember lalu mandi di WC atau mandi dengan pakaian dalam. Kalau wanita harus menutup pintunya kalau mau menggunakan shower.

Ini toilet yang ada di samping kolam renang dan bisa digunakan oleh campers

Waktu kami datang ada tiga tempat yang bisa kami dirikan tenda. Pertama di sebelah kanan restoran dan sangat berdekatan dengan pantai Adem. Kedua, ada di dekat kolam renang bagian depan dekat saung-saung untuk makan dan menikmati udara laut. Yang ketiga ada tempat dekat kapal berlabuh di dalam teluk buatan. Nah kami lebih memilih di tempat terakhir ini karena tempatnya jadi private buat kami.

Yang biru adalah lokasi kami mendirikan tenda

Kami segera mendirikan tenda agar tidak sampai terlalu malam. Saya sempat mengambil foto di sore hari sebelum matahari terbenam.

Langitnya begitu indah, bukan?
Mobil bisa parkir di sebelah tenda
Bisa bersantai di depan teluk buatan
Suasana di malam hari – air tenang karena di dalam teluk buatan dan tidak gelap
Menyalakan api unggun untuk mengusir nyamuk 🙂
Mobil bisa diparkir dekat tenda
Bobo pake bantal guling, dong!

Pagi harinya kami berkeliling untuk mengambil foto di sekeliling tempat berkemah.

Kapal bersandar di pagi hari
Nelayan mencari ikan di tengah laut berdiri di atas batu karang
Kapal bersandar
Bermain air di atas batu karang
Foto zoom dari jarak jauh
Tempat camping
Bersantai di pagi hari
Tempat berkemah

Nah karena tempatnya berdekatan dengan Pantai Adem, kami juga bermain ke sebelah.

Pantai Adem
Pantai Adem yang penuh oleh tenda
Berbagai jenis tenda dan kendaraan
Pantainya berpasir dan luas
Pantai Adem yang berpasir luas membentang

Pengalaman selama berkemah di Anyer dua minggu lalu dan tips untuk berkemah di sana:

  • Pemandangan indah
  • Angin tidak kencang, mungkin karena cuacanya memang sedang tenang
  • Ada nyamuk, namun tidak terlalu banyak. Bawa lotion anti nyamuk untuk menyingkirkan mereka
  • Kipas angin dengan lampu emergency yang bisa dicharge bisa dibawa kalau di dalam tenda cukup panas
  • Bawa lotion sunblock untuk melindungi dari sengatan matahari
  • Bawa baju berenang untuk berenang di kolam renang atau bermain di pantai

Demikian laporan perjalanan kami menginap semalam di Anyer. Favorit kami memang masih berkemah di tempat sejuk di pegunungan, namun berkemah di pantai memberikan pengalaman baru yang berbeda dan menyenangkan.

Diterbitkan oleh wisnuwidiarta

Hi, my name is Wisnu Widiarta. I am a movie lover and love traveling especially camping and doing outdoor activities. Coding and problem solving in general are things I love as well.

Satu pendapat untuk “Accidentally in Vacation IV : Camping at Anyer Beach”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: